Sriwijaya Air SJ 182 Diduga Jatuh di Kepulauan Seribu, Ini Kronologi Versi Air Live

Jakarta - Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dikabarkan hilang kontak sejak siang hari Sabtu (9/1/2021) sekira pukul 14:00 WIB. Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta menuju Pontianak tersebut menghilang dari radar, kira-kira 5 menit setelah tinggal landas.
Menyusul peristiwa naas yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ182, Air Live memberikan perkembangan terkini terkait kronologi hilangnya armada berjenis Boeing 737-500 tersebut.
- Pihak berwenang menyatakan bahwa pesawat Sriwijaya SJ182 diduga jatuh.
- Penerbangan tersebut membawa 56 penumpang dan 6 awak pesawat.
- Dari data yang ada, pilot tidak memasukkan kode squawk (kode yang harus dimasukkan pilot ke dalam transponder, sehingga lokasi pesawat bisa terdeteksi radar-red). Namun, pesawat kehilangan ketinggian 4 menit sesudah tinggal landas.
- Pesawat Sriwijaya Air SJ82 dijadwalkan untuk berangkat pada pukul 13:40 WIB, namun pesawat tinggal landas pada pukul 14:06 WIB.
- Dalam penerbangan tersebut terkonfirmasi terdapat 4 orang awak kabin dan 2 orang pilot, sehingga total ada 62 orang di dalam pesawat.
- Berat bagasi di dalam pesawat adalah 500kg.
- Dari daftar penumpang, terdata ada sejumlah 46 orang dewasa, 7 anak, dan 3 balita. Total penumpang adalah 56 orang.
- Tim SAR menemukan puing-puing, namun belum bisa dipastikan bahwa puing-puing tersebut berasal dari pesawat Sriwijaya SJ182.
- Jumlah pasti penumpang di dalam pesawat belum dikonfirmasi.
- Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa hingga kini masih dilakukan penyelidikan, menyusul hilangnya kontak pesawat Sriwijaya SJ182.
- Penerbangan domestik tersebut dijadwalkan akan menempuh perjalanan selama 1 jam 35 menit dari Jakarta menuju Pontianak.
- Dari data AirNav Radarbox, kontak terakhir pada pukul 07:40 UTC, sesudah kehilangan ketinggian dari 10,900 kaki ke 7,650 kaki.
- Pesawat tersebut mengalami kehilangan ketinggian secara tiba-tiba di atas Teluk Jakarta.
- Armada tersebut adalah jenis MSN27323 dan pertama kali digunakan di Continental Airlines pada tahun 1994. Armada tersebut mulai digunakan oleh Sriwijaya Air pada tahun 2012.