Turki Tetapkan 113 Orang sebagai Tersangka Terkait Gempa
Jakarta - Pemerintah Turki menetapkan 113 daftar tersangka terkait gempa yang terjadi di daerah perbatasan Turki-Suriah pada 6 Februari 2023 lalu.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengatakan, pihaknya telah menyelidiki semua pihak yang dicurigai bertanggung jawab atas bangunan yang rata dengan tanah di 10 provinsi terdampak gempa bumi.
"Perintah penahanan telah dikeluarkan untuk 113 dari mereka," kata Oktay melansir Aljazeera, Selasa (14/2/2023).
Oktay juga menuturkan, pihaknya tidak akan lepas tangan dan terus menindaklanjuti dengan cermat hingga proses peradilan selesai.
"Terutama untuk bangunan yang mengalami kerusakan berat dan bangunan yang menyebabkan kematian dan luka-luka," sambungnya.
Senada dengan Oktay, Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul berjanji akan menghukum pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu pihak kejaksaan jaksa juga telah mulai mengumpulkan barang bukti menggunakan sampel konstruksi bangunan.
Di samping akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8, para korban dan pakar di Turki turut menyalahkan konstruksi bangunan yang dinilai buruk, terlihat dari tingkat kerusakannya.
Sementara berdasarkan penilaian Menteri Lingkungan Hidup Murat Murum, ada lebih dari 170.000 bangunan di Turki, dan sekitar 24.921 gedung telah runtuh atau rusak berat.
Partai oposisi pun menyalahkan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Mereka menuding Erdogan tidak menegakkan peraturan bangunan dan salah membelanjakan anggaran pajak untuk membuat bangunan yang lebih kuat.
Alhasil, kejaksaan negara di bagian Adana menangkan 62 orang yang dicurigai terlibat atas bangunan yang runtuh, sementara di Diyarbakir mereka juga menangkap 33 orang dengan alasan yang sama.
Disebutkan, delapan orang telah ditangkap di Sanliurfa dan empat orang di Osmaniye.
Korban Tewas Gempa Turki Capai 35.000 Jiwa
Sementara itu, korban tewas akibat gempa bermagnitudo 7,8 yang mengguncang Turki terus bertambah dan saat ini sudah tembus angka 35.000 jiwa.
Badan Bencana Turki mengatakan lebih dari 31.500 jiwa tercatat tewas di negara tersebut. Sedangkan Kementerian Kesehatan Suriah melaporkan lebih dari 3.500 jiwa juga kehilangan nyawanya, dan diperkirakan korban tewas masih terus meningkat.
Petugas penyelamat lokal di Turki telah bergabung dengan puluhan tim internasional. Mereka berkumpul di selatan kota Antakya untuk mengatasi banyaknya bangunan yang runtuh.
Diketahui, gempa bermagnitudo 7,8 dan 7,5 serta banyak gempa susulan melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023. Gempa yang berpusat di Kahramanmaras, Turki itu disebut sebagai bencana dahsyat usai gempa yang terjadi tahun 1999 lalu.