URnews

Xi Jinping Sebut Perang Rusia-Ukraina Jadi 'Alarm' Bagi Kemanusiaan

Nivita Saldyni, Kamis, 23 Juni 2022 17.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Xi Jinping Sebut Perang Rusia-Ukraina Jadi 'Alarm' Bagi Kemanusiaan
Image: Presiden Cina Xi Jinping. (Instagram @realxijinping)

Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping berkomentar soal konflik Rusia-Ukraina. Ia menyebut perang yang tengah terjadi antara dua negara itu telah membunyikan alarm bagi kemanusiaan.

“Krisis Ukraina kembali membunyikan alarm bagi umat manusia,” ujar Xi seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (23/6/2022).

“Negara-negara pasti akan berakhir dalam kesulitan keamanan jika mereka menaruh kepercayaan buta pada posisi kekuatan mereka, memperluas aliansi militer, dan mencari keselamatan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain,” sambungnya.

Sementara itu, sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung, Cina merupakan salah satu negara yang memilih abstain untuk mengecam aksi Moskow. Termasuk dalam pemungutan suara PBB beberapa waktu lalu.

Mereka selalu memposisikan diri sebagai negara yang cinta damai dengan selalu menyatakan dukungan terhadap upaya negosiasi dan bersedia menjadi mediator kedua negara untuk menengahi konflik tersebut. Cina bahkan sejak awal dengan tegas menolak penggunaan kata 'invasi' untuk menggambarkan serangan Rusia ke Ukraina.

Xi Jinping juga mengkritik soal sanksi dari negara lain untuk Rusia yang sampai saat ini masih terus berlangsung. Menurutnya sanksi itu bukannya membantu menyelesaikan masalah, malah akan merugikan dunia.

“Memberlakukan sanksi dapat menjadi bumerang dan pedang bermata dua yang hanya akan berakhir dengan merugikan kepentingan sendiri serta orang lain dan menimbulkan penderitaan pada semua orang,” ungkapnya.

Menurutnya hal itu akan berdampak pada penderitaan komunitas global di berbagai sektor, termasuk ekonomi. Untuk itu, Cina mendorong agar seluruh negara di dunia bekerjasama menyelesaikan masalah ini demi kepentingan bersama.

“Globalisasi ekonomi adalah persyaratan objektif untuk pengembangan kekuatan produktif dan tren sejarah yang tak tertahankan,” kata orang nomor satu di China yang punya hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin itu.

“Mundur dalam sejarah dan mencoba menghalangi jalan orang lain hanya akan menghalangi jalan Anda sendiri pada akhirnya,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait