URtrending

Pasien COVID-19 di Jatim Bakal Diterapi Plasma Konvalesen

Nunung Nasikhah, Sabtu, 6 Juni 2020 16.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pasien COVID-19 di Jatim Bakal Diterapi Plasma Konvalesen
Image: Plasma darah. (Ilustrasi/europeanpharmaceuticalreview.com)

Surabaya – Meningkatnya angka kasus positif coronavirus disease (COVID-19) di wilayah Jawa Timur, membuat pemerintah setempat memutar otak untuk mencari inovasi. Salah satu yang masuk dalam rencana adalah terapi plasma konvalesen.

"Metode penyembuhan ini (plasma konvalesen) menggunakan antibodi dari plasma darah pasien yang telah terkonversi negatif atau sembuh dari COVID-19," kata Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya dr Joni Wahyuhadi SpBS saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, sebagaimana dikutip dari Antara (6/6/2020). 

Joni menambahkan, Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya telah menargetkan sebanyak 103 orang pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 untuk disembuhkan menggunakan metode terapi plasma konvalesen tersebut.

Namun hingga saat ini, pihaknya baru mendapatkan tujuh pasien yang menyatakan bersedia diterapi menggunakan metode penyembuhan ini. 

Selain itu, pihak RSUD dr Soetomo juga telah menerima donor plasma dari tujuh orang yang telah terkonversi negatif.

Meski diklaim mujarab karena telah menyembuhkan banyak pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, dr Joni mengatakan bahwa terapi plasma konvalesen hingga kini masih dalam tahap clinical trial.

"Namun, sudah terbukti aman digunakan karena sudah dipakai sebagai metode penyembuhan pasien COVID-19 di Wuhan, China, Italia, dan Amerika Serikat," tegasnya.  

Karena masih clinical trial, kata dr Joni, maka metode terapi plasma konvalesen untuk penyembuhan pasien positif COVID-19 harus melalui serangkaian pemeriksaan.

"Sebanyak 103 pasien yang ditargetkan RSUD dr Soetomo untuk diterapi menggunakan metode ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi yang bisa digunakan sebagai pengembangan penelitian untuk menemukan vaksin COVID-19," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait