Patung Merlion Resmi Jadi Ikon di Kota Madiun, Netizen Protes

Madiun - Pasca diresmikan, Patung Merlion di Madiun, Jawa Timur pada 30 Desember 2020 lalu masih menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Di lini masa Twitter, banyak netizen menyebut jika saat ini Indonesia tengah mengalami krisis identitas, sebab terus menerus meniru ikon wisata dari negara lain.

"Di Madiun bikin landmark patung Merlion, terus jare mau bikin replika landmark ikonik lainnya. Krisis identitas kah? Gak mau hire arsitek lokal, bikin karya baru yang unik kek. Gak cuma di Madiun, di tempat lain di indo begini juga, alesannya ya Utk wisata/foto2," kata netizen.

"Hahaha tp menurut saya sih mas, inimah bukan krisis identitas, identitas mah pasti ada, tapi emang pemerintahnya aja males nyari/riset apa yang terbaik buat kotanya," sahut netizen lainnya.

"Ada kota Eropa di Sumbar, ribut. Ada patung Merlion di Madiun, ribut. Klean belom tau aja ada konglomerat mau bikin menara eiffel tandingan di satu tempat di P. Jawa. Dijamin nanti Klean pasti ribut juga," tambah lainnya.

Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan, pembangunan patung tersebut guna menarik wisatawan yang bertujuan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19. 

‘’Semua proyek yang tak terdampak COVID-19, telah selesai 100 persen. Salah satunya Patung Merlion ini. Mudah-mudahan ini bisa membahagiakan masyarakat dan semakin mendekatkan dengan kesejahteraan,’’ katanya tertulis.

Tak hanya Patung Merlion yang menjadi ikonik Singapura, nantinya pada tahun depan, lanjut Maidi, pihaknya akan menargetkan adanya tiga peresmian ikon baru. Yakni, menara eifel, kincir angin Belanda, dan Tugu Pancasila di depan Pasar Sepoor. 

‘’Tugu Pancasila itu kami buat yang lebih megah ditempat strategis. Semua orang yang masuk bisa menatap itu dulu baru fasilitas-fasilitas lain seperti yang di sini,’’ tandasnya.