URtainment

Pelukis Malang Bikin Lukisan 75 Meter Bertema Nusantara untuk 'Kado' HUT RI

Nunung Nasikhah, Kamis, 6 Agustus 2020 12.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pelukis Malang Bikin Lukisan 75 Meter Bertema Nusantara untuk 'Kado' HUT RI
Image: Perupa asal kota Malang, Jawa Timur, Drajat Sigit Astono mendedikasikan hasil karya berupa batik sepanjang 75 meter. (ANTARA)

Malang – Seorang seniman asal Kota Malang, Drajat Sigit Astono telah menyiapkan ‘kado’ khusus untuk hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-75 mendatang.

‘Kado’ yang berupa batik di atas kain putih berukuran 75 meter tersebut telah ia siapkan sejak 9 Juli 2020 lalu.

Drajat, sebutan akrabnya, melukis motif batik di atas kain putih tersebut dengan tema budaya Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.

Ia mengerjakan ‘kado’ tersebut siang malam seorang diri di pendopo markas Dewan Kesenian Malang (DKM) yang berlokasi di Jalan Majapahit, kecamatan Klojen, Kota Malang.

Dipilihnya kain sepanjang 75 meter ini menyesuaikan usia kemerdekaan Indonesia yang pada 17 Agustus mendatang akan menginjak 75 tahun.

Drajat mengatakan, selain didedikasikan untuk HUT RI ke-75, kain batik tersebut juga mengusung pesan bangga akan batik yang merupakan hasil budaya asli Indonesia dan diakui oleh dunia internasional.

Selain itu, Drajat juga ingin menyampaikan agar persatuan semua elemen masyarakat harus diterus digalakkan utamanya di tengah wabah COVID19 seperti saat ini.

Rencananya, kain batik ini akan diselesaikan sebelum tanggal 17 Agustus untuk kemudian dipajang di Balai Kota Malang saat upacara peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-75.

“Karya ini memang saya tujukan untuk bangsa dan negara Indonesia terutama masyarakat kota Malang Raya,” ungkap Drajat, seperti dikutip dari Antara (8/6/2020).

Dengan karyanya yang beraliran neo-ekspresionisme tersebut, Drajat juga mencoba menyampaikan adanya budaya nusantara yang tidak dimiliki oleh bangsa lain seperti keguyuban, kegotongroyongan, toleransi dan saling menghargai yang harus dirawat sampai akhir untuk menjaga martabat bangsa.

Ia juga mempersilakan masyarakat lain yang ingin turut berpartisipasi dalam menyelesaikan kain batik 75 meter tersebut.

Sampai saat ini setidaknya Karya Drajat sudah ditorehkan 70 meter dari total panjang media lukis 75 meter, dan sekitar 60 meter dari karyanya juga sudah melalui proses penyantingan.

Drajat juga mengatakan, sebagai seorang seniman seni rupa, setidaknya ia sudah berbuat untuk bangsa Indonesia, khususnya Kota Malang, terutama di masa-masa sulit seperti saat ini.

Apa yang dilakukan Drajat itu pun mendapat apresiasi positif dari Ketua DKM, Boby Nugroho. Ia mengatakan, karya seni tidak boleh dan tidak akan ada matinya.

Begitu pula dengan hasil karya dari salah seorang pelukis senior Kota Malang tersebut yang harus didukung dan diapresiasi.

“Kami tentu memberi dukungan dan fasilitasi secara maksimal, sehingga karya seni yang diperuntukkan bangsa Indonesia tersebut lebih memiliki makna,” pungkas Boby. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait