URnews

Pembelajaran Tatap Muka saat PSBB, Pengamat: Nggak Efektif, Sebaiknya Ditunda

Shelly Lisdya, Jumat, 8 Januari 2021 15.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pembelajaran Tatap Muka saat PSBB, Pengamat: Nggak Efektif, Sebaiknya Ditunda
Image: Ilustrasi belajar mengajar tatap muka. (Dok Setda Kabupaten Tegal)

Jakarta - Pengamat Pendidikan, Doni Koesoema mengatakan, jika pembelajaran tatap muka (PTM) akan berisiko tinggi terhadap keselamatan peserta didik, guru dan tenaga kependidikan. 

Ia menilai jika kebijakan pemerintah dalam kembali menerapkan PTM dinilai tidak efisien di tengah pandemi COVID-19. Apalagi pemerintah kembali menerapkan peraturan PSBB jilid II.

"Sekolah tatap muka belum bisa efektif, karena pemda (pemerintah daerah) banyak belum siap dan kondisi pandemi masih membahayakan," katanya kepada Urbanasia, Jumat (8/1/2021).

Dengan demikian, seharusnya pemerintah kembali mengkaji peraturan tersebut. Sebab, kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 798 ribu. 

"Sebaiknya pembelajaran tatap muka ditunda, bila Pemda belum sungguh-sungguh siap, dan kondisi pandemi masih tinggi peningkatannya," ungkapnya.

Selain itu, asesmen lainnya yang harus dilakukan adalah komunikasi antara keluarga dan sekolah. Misalnya, apabila ada siswa ada yang terpapar COVID-19, atau pernah kontak erat dengan orang yang terkena COVID-19, yang bersangkutan tidak diperkenankan masuk sekolah. 

"Guru perlu berkomunikasi lebih baik dengan orang tua agar belajar dari rumah efektif dan terarah selama belajar daring," tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah mengizinkan sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak 1 Januari. Padahal, penerapan PSBB jilid II di Pulau Jawa dan Bali akan diberlakukan pada 11 hingga 25 Januari  2021.

Hanya saja, penerapan PTM harus mengutamakan keselamatan peserta didik, khususnya usia anak sekolah. Satgas Penanganan COVID-19 pun telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk kesiapannya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait