URnews

Pemkot Surabaya Siapkan 10 Ribu Rapid Test untuk Peserta UTBK Tahap II

Nivita Saldyni, Kamis, 9 Juli 2020 13.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemkot Surabaya Siapkan 10 Ribu Rapid Test untuk Peserta UTBK Tahap II
Image: Ilustrasi rapid test peserta UTBK di Unair. (Dok. Humas Unair)

Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan telah menyediakan 10.000 rapid test kit untuk persiapan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahap II. Ribuan alat ini disiapkan untuk membantu warga Kota Surabaya yang tidak mampu.

"Sudah kami siapkan 10.000 alat rapid test," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita di Surabaya, Kamis (9/7/2020).

Ketua Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini menyebut fasilitas untuk warga Surabaya ini bisa didapatkan di seluruh puskesmas di Kota Surabaya. Nah, untuk bisa mendapatkan fasilitas rapid test gratis ini, calon peserta akan diminta menunjukkan KIP-K (Kartu Indonesia Pintar - Kuliah) dan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) kepada petugas.

Untuk itu perempuan yang akrab disapa Feny ini menyebut bahwa rapid test kit yang telah disediakan pihaknya masih terbilang aman.

"Kemarin data yang masuk dari KIP-K dan MBR kurang lebih 4.900an. Jadi  sementara stoknya masih aman," imbuh Feny.

Nah, seperti yang kita tahu bahwa rapid test telah menjadi syarat wajib bagi peserta UTBK SBMPTN di Kota Surabaya. Sementara hingga Rabu (8/7/2020) lalu telah ada 1.113 peserta UTBK yang menjalani rapid test di 63 Puskesmas di Kota Surabaya.

Dari 1.113 ini, 51 orang diantaranya dinyatakan reaktif dan langsung menjalani tes swab. Sembari menunggu hasil swab, mereka diantar ke hotel yang telah disiapkan Pemkot Surabaya untuk melakukan isolasi mandiri.

Mereka yang bisa mengikuti ujian tahap II ini adalah peserta yang hasil swabnya sudah keluar dan dinyatakan negatif. Hingga saat ini dipastikan telah ada 38 peserta yang dinyatakan negatif dan 13 lainnya masih menunggu hasil swab.

"Peserta yang reaktif, nantinya akan bisa ikut ujian gelombang berikutnya, tanggal 20 mendatang," tutup Feny.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait