URnews

Pemkot Surabaya Siapkan Formula Baru Agar Seniman Tetap Berkarya di Masa Pandemi

Nivita Saldyni, Kamis, 27 Agustus 2020 13.46 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemkot Surabaya Siapkan Formula Baru Agar Seniman Tetap Berkarya di Masa Pandemi
Image: Ilustrasi penampilan ludruk di Surabaya. (Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Usai jadwal Tampilan Kesenian di Alun-alun Surabaya dihentikan, Pemkot Surabaya tengah berbenah dan mencari formula baru agar pekerja seni bisa kembali berkarya nih guys. Formula ini disiapkan dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan pastinya, tidak menimbulkan kerumunan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti. Dari hasil rapat bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait serta Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesian (Persakmi) di Balai Kota Surabaya, Rabu (26/8/2020) lalu, Antiek mengaku pihaknya memutuskan untuk tak menggelar tampilan seni di ruang terbuka.

"Dari hasil analisa kajian dan masukan dari Persakmi bahwa untuk tampilan seni di tempat terbuka, di ruang terbuka ini memiliki peluang yang cukup besar di dalam penyebaran dan penularan COVID-19. Sehingga dari sarannya, untuk tidak dilakukan saat ini," kata Antiek dalam keterangan resminya, Kamis (27/8/2020).

Sehingga saat ini Pemkot sedang mencari konsep tampilan seni yang pas agar tetap bisa memberikan ruang untuk para seniman, sekaligus menghadirkan hiburan bagi masyarakat.

"Kami mencari pola baru bagaimana pekerja seni tetap bisa berproduksi, berkarya dan bisa mendapatkan penghasilan. Tetapi tetap, memperhatikan bagaimana pengamanan supaya tidak terjadi klaster baru di dalam COVID-19 ini," tegasnya.

Untuk itu dalam waktu dekat Pemkot akan menggelar rapat bersama para seniman, budayawan, dan juga media. Sehingga dari rapat ini diharapkan bisa muncul berbagai masukan tentang konsep gelaran yang lebih baik.

"Dimana produksinya, nanti akan kami buat. Kemudian konsep produksinya seperti apa, yang tampil modelnya seperti apa. Kami memiliki beberapa pola alternatif yang akan kami tayangkan, di antaranya menggunakan media yang interaktif dan non interaktif," ungkapnya.

Nah untuk pola interaktif, Pemkot telah menyiapkan beberapa pilihan di antaranya lewat zoom, streaming YouTube ataupun Instagram Live. Sementara non interaktif, Pemkot punya pilihan untuk melakukan taping (siaran) di media televisi.

Gak kalah pentingnya, Pemkot Surabaya akan tetap mengangkat lokasi-lokasi tematik yang ada di Surabaya, agar penonton serasa di lokasi tersebut. Mulai dari wisata sampai destinasi sejarah rencananya akan dijadikan lokasi tampilan kesenian para seniman di Kota Pahlawan ini guys.

"Tadi kami sudah mengidentifikasi tempat-tempat yang mungkin bisa dipakai produksi, mengangkat berbagai kolaborasi sejarah atau destinasi wisata yang terkenal. Ini sedang kami jajaki dan mungkin kami akan melakukan beberapa kali pertemuan dengan berbagai pihak," tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Surabaya, Irvan Widyanto memastikan pekerja seni akan bisa segera tampil lagi dengan format baru ini.

"Yang penting seniman tampil, kemudian format tontonannya pun bisa diseleksi hanya ada beberapa orang. Kemudian dikedepankan melalui daring, yang penting kemasannya harus bisa menarik," pungkas Irvan.

Sebelumnya, para seniman Surabaya gagal tampil dalam acara pembukaan Alun-alun Surabaya sejak 21 Agustus lalu. Acara yang awalnya digelar selama 7 hari itu terpaksa dihentikan karena selama dua hari pagelaran, warga selalu datamg dan berkerumun di luar lokasi acara.

Untuk itu, kini Pemkot menyiapkan format baru untuk menjawab kerinduan para seniman Kota Pahlawan untuk tampil pasca lima bulan lebih tak ada pekerjaan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait