URstyle

Pemkot Surabaya Siapkan Gedung Isolasi Khusus Bagi ODP Corona Gejala Ringan

Nivita Saldyni, Senin, 23 Maret 2020 12.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemkot Surabaya Siapkan Gedung Isolasi Khusus Bagi ODP Corona Gejala Ringan
Image: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita (kanan) bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M Fikser. (ANTARA)

Surabaya - Urbanreaders, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah menyiapkan gedung isolasi khusus bagi orang dalam pemantauan (ODP) dengan gejala ringan COVID-19 nih.

Gedung ini kabarnya digunakan sebagai upaya Pemkot Surabaya meminimalisir risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Hal ini disampaikan langsung oleh Koordinator Penerapan Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, Febria Rachmanita.

"Gedung isolasi ini kami buat memang untuk gejala COVID-19 yang ringan-ringan, tidak ada sesak, tidak ada demam, kami taruh dalam ruang isolasi itu," kata Febria yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu, Senin (23/3/2020) di Surabaya.

Menurutnya, Pemkot Surabaya telah melengkapi gedung yang ada di kawasan Surabaya Selatan itu dengan 30 tempat tidur untuk merapwat ODP dengan gejala ringan.

"Khusus ODP. Nanti kalau agak demam sedikit ditaruh ke situ. Begitu dia gejala berat, baru diisolasi ke rumah sakit," jelasnya.

1584942217-gedung-isolasi-ODP-Surabaya.JPG

Pemkot Surabaya tengah menyiapkan gedung isolasi bagi ODP bergejala ringan COVID-19. (Humas Pemkot Surabaya)

Wanita yang akrab disapa Feny itu juga menjelaskan bahwa akan ada tim dokter penyakit infeksi emerging dan re-emerging (pinere) yang siap memeriksa ODP.

Mereka juga akan memberikan rekomendasi, apakah ODP yang dirawat di sana butuh diisolasi di gedung isolasi atau tidak.

"Tim pinere akan merekomendasikan kapan pasien isolasi mandiri, kapan isolasi di gedung tersebut," katanya.

Sehingga para pasien ODP yang membutuhkan perawatan di gedung isolasi akan dipantau kondisinya dari dekat oleh petugas medis.

Tak ketinggalan, pihaknya juga menyiapkan petugas di puskesmas setempat yang akan memantau ODP, baik yang menjalani isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kemenkes.

"Tetap dilakukan pantauan 14 hari dari puskesmas. Puskesmas setiap pagi melihat, kemudian nanti sampai 14 hari lewat, artinya sudah hilang virusnya," imbuh Feny.

Sementara itu, kini di Surabaya telah ada 15 rumah sakit rujukan untuk penanganan COVID-19 yang telah dilengkapi dengan ruang isolasi khusus.

Beberapa di antaranya termasuk RSUD dr. Soetomo Surabaya, RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, dan RSUD Soewandhie.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait