URtrending

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan 2.600 Reagen PCR untuk Deteksi Virus Corona ke ITD Unair

Nivita Saldyni, Minggu, 29 Maret 2020 11.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemprov Jatim Serahkan Bantuan 2.600 Reagen PCR untuk Deteksi Virus Corona ke ITD Unair
Image: Penyerahan reagen PCR dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (dua dari kiri) didampingi dr Joni Wahyuhadi (kiri) kepada Ketua ITD Unair Surabaya Prof dr Maria Lucia Inge Lusida SpMK MKes PhD (kanan), Sabtu (28/3/2020). (Ist)

Surabaya - Setelah rapid test, kini Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyerahkan sebanyak 2.600 reagen untuk pemeriksaan lanjutan terkait virus corona (COVID-19) ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya guys.

"Nantinya yang teridentifikasi positif melalui rapid test akan ditindaklanjuti dengan tes swab menggunakan reagen PCR," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (29/3/2020) malam.

Ribuan reagen PCR (Polymerase Chain Reaction) itu pun diserahkannya kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya untuk keperluan tes swab. Rencananya, minggu depan Pemprov Jatim akan kembali mendatangkan sekitar 2.000 reagen lagi.

Ia pun memastikan tes swab ini nantinya harus dilakukan oleh seluruh PDP di wilayahnya. Bahkan Khofifah memastikan pasien tak perlu membayar untuk tes swab tersebut.

"Kalau tes swab hasilnya positif terjangkit COVID-19 itu sudah pasti biayanya ditanggung pemerintah pusat. Kalau hasilnya negatif, yang menanggung biayanya adalah Pemprov Jatim," tegasnya.

Sementara itu, hingga Sabtu (28/3/2020) telah ada 30 kabupaten/ kota di wilayah Jawa Timur yang telah melaksanakan rapid test.

"Bagi delapan daerah kabupaten/kota lainnya yang belum melakukan pemeriksaan cepat, kami dorong untuk melakukan berbagai percepatan penanganan COVID-19," kata Khofifah.

Nah, rapid test sendiri diutamakan bagi mereka yang masuk dalam kategori orang berisiko tinggi tertular COVID-19, salah satunya para tenaga medis.

"Sampai pukul 13.00 WIB siang tadi sudah dilakukan 541 pemeriksaan cepat terhadap tenaga kesehatan di berbagai daerah di Jatim. Alhamdulillah hasilnya negatif semua," kata Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi.

Selain tenaga medis, Direktur Utama RSUD dr Soetomo itu juga menyebutkan bahwa rapid test juga diutamakan bagi mereka yang telah berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Nah, dengan demikian maka akan diketahui lebih cepat dan pasti keberadaan pasien positif terjangkit. Sehingga penanganan medis yang tepat pun bisa segera diberikan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait