URnews

Pemprov Jatim Siapkan Langkah Strategis Sambut Kedatangan 156 PMI dari Malaysia Hari Ini

Nivita Saldyni, Selasa, 7 April 2020 10.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemprov Jatim Siapkan Langkah Strategis Sambut Kedatangan 156 PMI dari Malaysia Hari Ini
Image: istimewa

Surabaya - Pemprov Jatim melalui Gugus Tugas Penanganan COVID-19 telah menyiapkan sejumlah langkah strategis sambut kedatangan 156 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang dijadwalkan tiba di Bandara Juanda Surabaya, Selasa (7/4/2020) pukuk 14.50 WIB. 

Nah, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan serangkaian screening di pintu kedatangan untuk memastikan kondisi kesehatan para pekerja migran sebelum diperbolehkan masuk ke kampung halamannya masing-masing.

“Besok  kita akan kedatangan Pekerja Migran Indonesia  (PMI) dari Malaysia. Jumlahnya ada sebanyak 156 orang,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (6/4/2020) malam. 

Ia menegaskan bahwa ratusan PMI ini akan langsung mendapatkan pemeriksaan sesuai standar prosedur COVID-19 seketika mereka mendarat di Bandara Juanda.

Nah, dari hasil screening ini kemudian akan diklasifikan, apakah mereka masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), atau Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan 150 bed di Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) untuk pelaksanaan observasi awal, termasuk screening rapid tes.

“SOP nya selain dicek suhu tubuh besok juga akan dilakukan rapid test. Jika ada yang ditemukan positif maka akan langsung dilakukan perawatan untuk segera di-swab dengan PCR,” kata Khofifah.

Ia pun menambahkan, kalau pun hasil rapid test ini negatif, mereka akan dicek apakah memiliki gejala klinis seperti demam dan batuk atau tidak. Kalau ada gejala, Pemprov Jatim akan segera membawa PMI yang bersangkutan ke rumah sakit  untuk mendapatkan perawatan.

“Namun jika PMI sudah di-rapid test hasilnya negatif dan tidak ada gejala klinis COVID-19, maka mereka akan langsung diantarkan Pemprov Jatim di titik-titik sesuai yang ada di daerahnya dan langsung isolasi di desa selama empat belas hari,” paparnya.

Sehingga, ratusan PMI ini akan terus dipantau dengan koordinasi bersama masing-masing kepala desa untuk dilakukan isolasi mandiri atau observasi selama 14 hari penuh sesuai prosedur yang berlaku.

Khofifah mengungkapkan screening berlapis ini dilakukan pihaknya agar masyarakat Jatim tak perlu khawatir dengan kedatangan para PMI ke daerah.  

Bahkan, mereka yang diperbolehkan pulang ke kampung halaman dan melakukan isolasi mandiri juga akan dibekali Health Alert Card (HAC) untuk bisa selalu dipantau puskesmas setempat guys.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait