Pemprov Jatim Tarik Dana Hibah Rp 9 M untuk Museum dan Galeri Seni SBY-ANI

Surabaya - Heboh dana hibah Rp 9 miliar untuk Yudhoyono Foundation berujung penarikan bantuan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penarikan dana bantuan itu ternyata telah dilakukan sejak Selasa (16/2/2021) lalu.

Penarikan dana hibah ini diketahui lewat surat Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono, kepada Bupati Pacitan Indartato tertanggal 16 Februari 2021. Surat itu sendiri berisi tentang Penarikan Kembali Bantuan Keuangan Khusus Kabupaten Pacitan pada Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2020. Dengan demikian maka pemerintah batal memberikan bantuan dana untuk pembangunan museum ini.

"Kami tarik karena tidak dipergunakan. Dananya dikembalikan lagi ke rekening Pemprov Jatim," kata Heru saat dikonfirmasi wartawan, Senin (22/2/2021) lalu.

Namun ia tak menutup kemungkinan pihaknya kembali memberikan bantuan jika memang dibutuhkan.

"Nanti kalau masih diperlukan akan dianggarkan lagi di APBD murni 2021. Tentunya dengan syarat-syarat administrasi yang ditentukan," jelas Heru.

Kabar penarikan dana hibah ini pun dibenarkan oleh mantam Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief. Lewat Twitter pribadinya, ia menegaskan bahwa dana hibah itu telah dibatalkan.

"Terima Kasih niat baik Pemda Jatim terhadap Museum SBY-ANI. Namun, pihak pengelola Museum tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat dan setuju untuk DIBATALKAN," tegasnya.

Bantuan dana hibah sebesar Rp 9 miliar ini telah jadi perbincangan hangat di media sosial sejak sepekan terakhir. Publik dibuat heboh dengan sebuah postingan yang menyebutkan bahwa dalam APBD Kabupaten Pacitan 2021 terdapat anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk Yudhoyono Foundation. Netizen pun mulai berspekulasi.

Namun setelah dikonfirmasi, ternyata dana itu merupakan usulan dari Pemkab Pacitan ke Pemprov Jatim, bukan Yudhoyono Foundation maupun Susilo Bambang Yudhoyono secara pribadi. Usulan itu pun dapat sambutan baik dan telah diterima Pemkab Pacitan sejak Desember 2020.