Peneliti Sebut Anak-anak Tanpa Gejala Bisa Tularkan Virus COVID-19
Jakarta - Baru-baru ini muncul kabar mengejutkan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, Urbanreaders.
Mereka melaporkan bahwa sedikitnya setengah juta anak di Amerika Serikat kini telah dinyatakan positif COVID-19.
CDC menyampaikan hal tersebut terjadi dikarenakan anak-anak dapat menularkan virus COVID-19 baik dengan gejala ringan bahkan tanpa gejala dan membawa virus tersebut ke rumah mereka.
Para peneliti menyampaikan studi ini didapatkan berdasarkan pelacakan kontak yang dilakukan kepada anak-anak di 3 fasilitas penitipan anak di Utah, Amerika Serikat.
American Academy of Pediatrics dan Children's Hospital Association juga menyampaikan walaupun jumlah orang dewasa lebih banyak dibandingkan anak-anak yang mengalami sakit parah akibat virus tersebut, namun hal tersebut tetap menjadi kekhawatiran karena angka penularan yang semakin mengalami pertambahan.
Penularan meningkat sebanyak 16 persen terhitung sejak 20 Agustus hingga 3 September 2020.
Penelitian terkait penularan virus COVID-19 kepada anak-anak di semua usia ternyata juga telah dilakukan oleh peneliti di Massachusetts General Hospital (MGH) dan Mass General Hospital for Children (MGHfC).
Studi berjudul Pediatric SARS-CoV-2: Clinical Presentation, Infectivity, and Immune Reponses ini telah diterbitkan di Journal of Pediatrics ini meneliti sebanyak 192 anak berusia 0-22 tahun di mana 49 diantaranya dinyatakan positif virus SARS-CoV-2 dan 18 lainnya memiliki penyakit terkait COVID-19.
"Saya terkejut dengan tingginya tingkat virus yang kami temukan pada anak-anak dari segala usia, terutama dalam dua hari pertama infeksi," kata Lael Yonker, MD, direktur MGH Cystic Fibrosis Center yang merupakan penulis utama studi tersebut.
Penelitian lainnya dilakukan CDC di 3 fasilitas penitipan anak di Salt Lake Country, dari analisis tersebut CDC menemukan 2 anak dari 184 yang tidak memiliki gejala virus COVID-19 namun telah tertular dan dapat menularkannya ke orang lain.
Tidak hanya itu, analisis tersebut juga menemukan seorang bayi berusia 8 bulan mampu menularkan virus COVOD-19 kepada kedua orang tuanya.
Well, hal inilah yang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua apabila sekolah hingga fasilitas penitipan anak kembali dibuka.