Penembakan Massal di SD Texas Tewaskan 18 Anak dan 3 Orang Dewasa
Jakarta - Sekolah Dasar (SD) Robb di Kota Uvalde, Texas jadi sasaran aksi penembakan seorang pria bersenjata pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat. Menurut laporan terbaru dari pejabat setempat, setidaknya ada 18 anak dan satu orang guru tewas dalam aksi tersebut.
Dilansir dari The New York Times, penembakan ini terjadi saat siswa kelas dua hingga empat masuk sekolah. Kejadian ini merupakan penembakan SD Amerika yang paling mematikan sejak pembantaian di SD Sandy Hook pada 14 Desember 2012.
Berikut sejumlah fakta dari penembakan di SD Robb yang dirangkum Urbanasia pada Rabu (25/5/2022):
Kronologis Kejadian
Konsolidasi Distrik Sekolah Independen Uvalde melaporkan, penembakan terjadi sekitar pukul 12.17 waktu setempat. Gubernur Texas, Greg Abbott menyebut, awalnya pelaku datang menggunakan kendaraan sambil membawa senjata tangan yang diduga adalah senapan.
"Penyerang menembak dan membunuh, secara mengerikan dan tidak dapat dipahami," kata Abbott.
Keterangan awal kepolisian menyebut, sebelumnya pelaku sempat mengisyaratkan tentang serangan yang bakal dilakukan di media sosial.
Kemudian ia datang ke SD Robb dengan menabrakkan mobilnya di luar sekolah dan masuk ke dalam dengan senjata. Saat itulah ia langsung meluncurkan tembakkan ke anak-anak yang ada di sekolah.
Berdasarkan video amatir yang diambil saksi mata di sekitar tempat kejadian, petugas bersenjata tampak mengamankan sekolah setelah penembakan terjadi. Sementara seluruh siswa dan petugas sekolah langsung dievakuasi ke tempat aman.
Pelaku Warga Lokal Berusia 18 Tahun
Hasil penyelidikan awal kepolisian, pelaku penembakan ini adalah Salvador Ramos. Ia merupakan warga lokal berusia 18 yang saat ini bersekolah di SMA Uvalde. Sebelum melakukan aksi di SD Robb, polisi menyebut Ramos lebih dulu menembak neneknya hingga tewas di rumahnya.
"Saya belum memiliki informasi lebih lanjut terkait hubungan dari dua penembakan ini. Pelaku dilaporkan siswa di SMA Uvalde dan merupakan warga AS," kata Gubernur Abbott dalam konferensi pers.
Ramos diyakini bertindak seorang diri. Seorang pejabat yang tak ingin disebut namanya pun menyebut Ramos tewas di tangan petugas Patroli Perbatasan yang sedang berada di dekat lokasi kejadian saat penembakan terjadi.