URguide

Pengertian dan Jenis-jenis Rukiah Menurut Ahlinya

Nivita Saldyni, Rabu, 19 Mei 2021 20.42 | Waktu baca 10 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pengertian dan Jenis-jenis Rukiah Menurut Ahlinya
Image: Ilustrasi rukiah. Sumber: YouTube/TLT TV

Jakarta – Bicara soal kasus penemuan mayat Aisyah (7), warga Temanggung yang diduga meninggal setelah dirukiah membuat masyarakat mulai bertanya-tanya tentang rukiah itu sendiri. Sahal Almudhofary, Founder TLT Foundation pun ikut angkat bicara soal kasus yang tengah menyedot perhatian publik ini.

Kepada Urbanasia, Sahal mengatakan bahwa rukiah dalam kasus Aisyah ini adalah salah satu bentuk perbuatan yang dimurkai Allah. Sebab rukiah yang dilakukan oleh pelaku merupakan salah satu bentuk rukiah dengan cara syirik kepada Allah SWT.

“Inilah yang banyak saya jelaskan kepada masyarakat bahwasanya banyak praktik-praktik dukun yang dikemas dengan penampilan-penampilan yang islami. Contoh penampilan Ustad, penampilan Pak Haji, Kyai, tapi hakikatnya, praktiknya dia melakukan praktik perdukunan,” kata Sahal kepada Urbanasia, Rabu (19/5/2021).

“Sama hal yang di Temanggung ini, ini adalah cara yang Allah murkai, cara syirik kepada Allah SWT. Nggak ada jika anak bandel dan lain-lain harus ditenggelamkan, akhirnya meninggal dunia. Naudzubillah sungguh naudzubillah min dzalik. Saya katakan ini adalah pengobatan yang Allah murkai,” tegasnya.

Sahal menjelaskan bahwa siapa saja yang mendatangi dukun atau tukang sihir bisa-bisa ibadahnya tidak diterima Allah selama 40 hari 40 malam. Parahnya jika siapa saja yang mendatangi itu mempercayai ucapan dukun tersebut dan melakukannya, maka ia dianggap kafir.

“Artinya tanpa disadari orang tuanya kejebak dalam pengobatan yang syirik, yang akhirnya dia juga dosa, ibadahnya gak diterima sama Allah. Ketika orang ini meyakini ucapan dukun itu maka dianggap sudah kafir atas apa yang disyariatkan oleh Rasulullah SAW,” imbuhnya.

Lalu sebenarnya bagaimana Islam menjelaskan rukiah? Ada apa saja jenis rukiah ini? Serta, bagaimana metode rukiah yang benar? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, yuk kita simak penjelasan lengkap Sahal kepada Urbanasia berikut ini.

Rukiah dalam Islam

1621419648-Praktik-Rukiah-(2).jpegSumber: Ilustrasi Orang Dirukiah. (Istimewa)

Pendiri yayasan TLT Foundation ini menjelaskan, dalam bahasa Arab, rukiah berasal dari kata ar ruqoh yang artinya adalah jampi, mantra-mantra, dan doa-doa yang dibaca dan ditiupkan. Namun bacaan tersebut tidak hanya dibacakan untuk mereka yang mengalami gangguan jin aja loh, guys.

“Sehingga kalau kita sudah pahami ini dan akhirnya beredar di masyarakat kita bahwasanya orang-orang ketika sakit dia lagi dibacakan mantra, dia lagi dijampi, sebenarnya itu praktik rukiah. Tanpa dia sadari itu adalah praktik rukiah,” kata Sahal.

Nah dalam islam, rukiah ini menurut Sahal adalah solusi, seperti halnya yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Rukiah bagi Sahal bagian dari doa yang sangat penting bagi kehidupan kita.

“Rukiah ini sebuah solusi sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam hadis-hadis sahih yang mulia. Solusinya apa? Solusi untuk kita berdoa kepada Allah di dalam penyakit-penyakit yang tatkala Allah berikan,” jelasnya.

Misal saat mengunjungi orang sakit, Rasul menganjurkan kita mengucapkan as’alullahal adzim rabbal arsyil adzim syakhsiyah sebanyak tujuh 7 dengan harapan Allah sembuhkan penyakitnya. Itu juga merupakan praktik rukiah.

“Ini rukiah. Rukiah itu adalah doa yang dibacakan dan ditiupkan tapi dengan doa-doa yang kita maksudnya jelas bahkan dituliskan dalam hadis sahih yang mulia atau Al Quran, makanya rukiah dalam islam ini amat penting di dalam kehidupan kita karena rukiah ini bagian dari doa,” ungkap Sahal.

“Apapun yang kita rasakan, kita berdoa. Ketika kita sakit kepala, kita berdoa kepada Allah, ‘yaAllah sembuhkan sakit saya di bagian kepala ini’. Itu rukiah. Bahkan kebanyakan orang-orang kita dari banyaknya berkembang di masyarakat kita bahwasanya rukiah itu hanya untuk jin dan sihir, itu benar. Tapi harus tahu lebih dalam, rukiah itu nggak hanya untuk itu. Ketika dia galau, dia minta ketenangan, rukiah. Yakni dia dibacakan Quran, ayat-ayat Quran supaya dia hatinya tenang. Ketika dia mengalami kegelisahan di dalam hidupnya, itu dibacakan ayat-ayat Quran sehingga tenang. Ini juga rukiah. Makanya dalam islam sendiri rukiah itu penting karena bagian dari doa kita kepada Allah SWT,” lanjutnya.

Dua Jenis Rukiah

1618304539-doa-salat-dhuha.jpgSumber: Ilustrasi orang berdoa/Freepik by bugphai

Nah tapi Urbanreaders harus paham betul nih, kalau rukiah ada dua jenisnya, yaitu rukiah syar’iah dan rukiah syirkiyah. Sahal menjelaskan dua jenis rukiah ini punya beberapa perbedaan. Namun sebelum itu, kamu harus tahu dulu nih pengertian keduanya.

“Rukiah syar’iah adalah rukiah yang sesuai dengan tuntutnan Quran dan hadis. Jadi bacaan-bacaannya jelas, ketika berdoa juga kita paham bacaannya. Terus doa-doa yang kita baca juga jelas sebagaimana dengan tuntunan Quran dan hadis-hadis sahih yang mulia,” kata Sahal.

Sementara kalau rukiah syirkiyah adalah rukiah yang bacaannya tidak sesuai dengan tuntunan Quran dan hadis. Tapi dalam praktiknya pelakunya seringkali mengelabui pasiennya.

“Contoh, umumnya orang-orang yang melakukan rukiah syirkiyah biasanya pertama mengelabui orang-orang awam ketika awalnya dia membaca Al-Fatihah. Dia baca Al-Fatihah, tapi setelahnya itu di abaca bacaan yang kita gak paham maksudnya, kita gak paham artinya. Nah ini biasanya rukiah syirkiyah,” jelasnya.

Perbedaan Rukiah Syar’iah dan Rukiah Syirkiyah

Menurut Sahal ada beberapa hal yang membedakan dua jenis rukiah ini. Apa saja? Yuk simak penjelasannya berikut ini, guys.

1. Ada tidaknya campur tangan jin dalam prosesnya

Perbedaan pertama adalah keterlibatan jin dalam proses rukiah. Rukiah syirkiyah biasanya melibatkan bangsa jin dalam tubuhnya. Nah inilah yang tidak diperbolehkan dalam agama.

“Dalam surat Al-A’raf ayat 27, ada penekanan dari Allah bahwasanya sesungguhnya syaiton atau bangsa jin ini bisa melihat manusia di mana pun manusia berada. Tapi tidak satupun manusia yang bisa melihat mereka. Artinya kalau kita mau membedakan yang syar’i dengan yang syirik, pertama orang-orang yang merukiah syirkiyah biasanya dia bisa melihat jin atau melakukan pengobatannya, berdoanya, itu melibatkan bangsa jin dari tubuhnya,” kata Sahal.

“Ini yang gak boleh karena ada kerjasama, tolong-menolong (dengan jin) dalam hal ini. Ini yang gak boleh di dalam Islam,” tegasnya.

2.    Benda-benda yang diberikan usai rukiah

Selain itu, orang-orang yang melakukan rukiah syirkiyah biasanya memberikan benda-benda khusus untuk pasiennya usai melakukan rukiah. Misalnya kerta berisi tulisan arab, atau benda-benda lainnya yang diberikan untuk tujuan ‘melindungi atau menjaga’ pasien tersebut dari berbagai hal buruk.

“Kalau kita sadar, yang sebenernya memberikan perlindungan kita siapa? Allah. Yang sebenernya memberikan penjagaan kepada kita siapa? Allah. Maksud benda itu apa? Tanpa disadari, nih orang-orang awam tertipu dengan ini,” kata Sahal.

Hal ini jelas menyalahi ajaran agama karena pelaku mengatakan ada perlindungan penjagaan selain Allah SWT. Nah ini nih yang bahaya karena menyesatkan guys.

3.    Muncul pertanyaan nama ibu

Ciri lain yang membedakan adalah munculnya pertanyaan-pertanyaan yang tak seharusnya diajukan. Salah satunya adalah menanyakan nama ibu.

“Kenapa nama ibu yang ditanya? Karena tanpa disadari kalau kita cek dari jalur keturunan kita, penisbatan di dalam islam itu jalurnya ke ayah. Umar Bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib, itu jalurnya ke ayah bukan ke ibu. Kenapa gak syari? Karena yang ditanya nama Ibu, harusnya gak perlu ditanya-tanya itu. Ketika dia bertanya tentang nama ibu berarti ada pelanggaran syar’i di dalamnya,” kata Sahal menjelaskan.

Metode Rukiah Syar’iah yang Diterapkan Sahal

Sahal mengaku sudah mulai melakukan rukiah kepada orang lain sejak 2004. Sejak saat itu ada beberapa tahapan yang selalu dilakukannya untuk membantu para pasien yang berobat.

“Saya banyak mengajak semuanya untukberistighfar dulu, memohon ampunan dulu supaya mereka teringat dosa-dosa yang dilakukannya, kesyirikan yang dilakukannya. Banyak kejadian-kejadian yang dilakukannya sebelum-sebelumnya. Saya ajak mereka juga mendekatkan diri kepada Allah SWT,” kata Sahal menjelaskan tahapan awal rukiah yang biasanya dilakukannya.

Setelah mengajak orang-orang yang berobat untuk beristighfar dan mengingat Allah SWT, kemudian ia akan mengajak pasiennya mensucikan diri atau tazkiyyah an-nafs. Dalam tahap ini orang-orang yang dirukiah akan diajak untuk memaafkan, mengikhlaskan, dan melepaskan segala dendam, kesedihan, dan kebencian yang ada dalam dirinya.

“Banyak orang kita yang tanpa disadari ada kecewa yang dalam, kebencian, kesedihan, dan dendam yang dalam, ini harus dilepaskan dulu. Dia harus memaafkan dulu orang-orang yang pernah membuatnya kecewa. Dia harus bener-bener melepaskan dendamnya yang pernah membuatnya sakit hati. Ini membantu sekali,” jelasnya.

“Ketiga, saya ajak mereka untuk senantiasa memurnikan tauhidnya ‘Laa ilaha illallah’. Bahkan yang keempat saya mengajak mereka untuk memutuskan ikrar perjanjian-perjanjian dari jalur-jalur keturunan,” imbuhnya.

Kesulitan Melakukan Rukiah

1621431508-WhatsApp-Image-2021-05-19-at-5.11.49-PM.jpegSumber: Ilustrasi orang dirukiah. Sumber: Istimewa

Meski sudah bertahun-tahun merukiah orang, Sahal mengaku beberapa kali mengalami kendala. Beberapa di antaranya adalah pasien yang merasa ‘baik-baik saja’ alias tidak mengalami gangguan, bahkan ada juga yang tak ingin melepaskan perikatan perjanjian yang dibuatnya.

“Saya banyak menemukan kesulitan ketika ada orang tua yang meminta saya merukiah anaknya, anak ini gak merasa diganggu. Dia gak ada masalah, itu yang banyak orang gak sadar,” kata Sahal.

Padahal banyak sekali celah yang bisa dimasuki jin untuk mengganggu manusia. Misalnya saat melakukan segala sesuatunya tanpa bismillah, seperti membuka pakaian, membuang sisa makanan, atau bahkan tidak mengikuti anjuran Rasul, juga bisa membuat jin mencintai kita sebagai manusia dan membuatnya mengganggu kita.

“Contoh, seberapa sering kita membuka pakaian tanpa baca bismillah. Ternyata ketika kita membuka pakaian tanpa baca bismillah, ini ada aurat kita yang bisa dilihat bangsa jin sehingga bangsa jin cinta kepada kita sebagai manusia. Kita makan daging ayam, daging kambing, bebek, ikan, buang tulang tanpa baca bismisllah, ini bisa dicintai sama jin akhirnya kita bisa diganggu sama jin. Terus naik kendaraan. Kata Rasullullah ketika kita menemukan tanjakan kita ucapkan Allahu Akbar, ketika turunan ucapkan Subhanallah. Ketika kita tidak ucapkan ini ini juga bisa diganggu jin. Terus kita asik dengan mendengarkan musik yang akhirnya kita bisa lalai mengingat Allah pun pada akhirnya jin yang bisa mencintai kita sebagai manusia,” jelasnya panjang lebar.

Nah untuk itu, Sahal kembali mengingatkan bahwa rukiah tidak hanya dilakukan saat kita merasa ada gangguan jin dan sihir saja. Rukiah juga bisa membantu kita ketika kita berdoa kepada Allah SWT.

Masalah lain yang bisa muncul adalah kalau orang yang dirukiah enggan melepaskan ikatan perjanjian yang dibuatnya bersama bangsa jin. Sahal mencontohkan saat kita belajar ilmu bela diri dan tanpa sadar ada campur tangan bangsa jin di dalamnya, kemudian saat akan dilepas sang pemilik tubuh enggan melepaskannya.

“Kesulitannya adalah dia gak mau melepaskan, gak mau memutuskan semua perjanjian-perjanjian yang dia pelajari itu sehingga yang terjadi adalah ketika kita rukiah akhirnya jin-nya mengamuk luar biasa dan jin-nya gak mau keluar. Kenapa? Karena mannusia itu sendiri yang gak mau melepaskan,” jelasnya.

Namun kembali lagi, dengan izin Allah, Sahal percaya jika empat tahapan tadi dilakukan untuk mengawali rukiah, maka insyaAllah rukiah akan berjalan tanpa hambatan.

Rukiah Dikatakan Berhasil Jika…

Ada beberapa tanda rukiah berhasil dilakukan. Pertama, kata Sahal, ketika manusia sudah benar-benar sadar akan dirinya. Artinya ia sudah lepas dari belenggu gangguan jin. Selain itu, rukiah dikatakan berhasil jika kepribadiannya sudah kembali ke jalan yang benar.

“Biasanya rukiah yang dikatakan berhasil adalah ketika kepribadiannya sudah benar sebagai manusia. Karena kalau jin sudah mengganggu dia sebagai manusia, ini karakternya akan gampang sekali dibuat berubah. Makanya salah satu ciri gangguan jin adalah mereka punya sifat moody-an. Mood-nya gampang berubah,” jelas Sahal.

Selanjutnya, rukiah akan berhasil jika mereka yang dirukiah mulai mudah mendekatkan dirinya kepada Allah, bahkan dia mudah menurunkan amarah-amarah dalam kehidupannya.

“Bahkan di antara suami dan istri dia tidak lagi berprasangka buruk, dia tidak lagi ada pikiran negatif, dia tidak mudah lagi tersinggung kepada suami atau istrinya, tidak benci kepada suami atau istrinya,” imbuhnya.

“Bahkan ketika dia seorang wanita yang tidak menikah akhirnya bisa menikah karena tanpa disadari memang ada jin yang mencintainya, yang menutupi selama ini,” lanjut Sahal.

Namun Sahal menegaskan ia tak pernah mematok tarif khusus dalam merukiah. Semua ia lakukan dengan niat menolong orang, membantu sesama manusia.

“Saya ingat hadis nabi Muhammad SAW ketika ia bersabda khoirunnas anfauhum linnas, baik bagi umat manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain. Itu yang selalu saya pegang,” ungkap Sahal.

“Karena dari dulu sampai sekarang dengan saya menolong orang dengang rukiah saya mengedepankan bahwa saya ingin mencari ridha Allah dengan saya membantu orang lain,” imbuhnya.

Pesan Sahal untuk Urbanreaders

Berkaca dri kasus Aisyah, Sahal berpesan agar Urbanreaders tidak mudah terbuai bujuk rayu praktik rukiah syirkiyah. Nah, Urbanreaders harus waspada nih mulai sekarang.

"Sesungguhnya umat islam di Indonesia ini sedang mengalami krisis akidah, jadi kaum muslimin dengan mudahnya ditipu oleh kaum dukun berkedok agama dengan penampilan agama, sehingga kasus Aisyah ini padahal anaknya sudah meninggal tapi mereka masih percaya akan kembali hidup," ujarnya.

“Pesan saya untuk seluruh masyarakat, bahwasanya mari kita kenali dukun-dukun di sekitar kita. Tanpa disadari dukun ini berkedok islami. Mari kita kenali tentang siapa dukun-dukun di sekitar kita dengan cara kita pelajari tauhid yang benar. Jadi ketika kita sudah mulai pelajari tauhid yang benar, maka hidup kita gak aneh-aneh karena Allah tentukan, Allah sampaikan, dan Rasul sampaikan dalam hadis sahih yang mulia, yaudah ikutin aja semua apa yang disyariatkan oleh Allah SWT. Ketika masuk dalam kategori tauhid, kita akan aman dari tipuan-tipuan yang mana adalah dukun-dukun yang berkedok islami,” tutupnya menambahkan.

 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait