Beautydoozy

Perlu Nggak Sih Reapply Sunscreen di Dalam Rumah?

Kintan Lestari, Kamis, 1 Desember 2022 11.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Perlu Nggak Sih Reapply Sunscreen di Dalam Rumah?
Image: Ilustrasi reapply sunscreen di dalam ruangan. (Freepik/tuiphotoengineer)

Jakarta - Kini banyak yang sudah aware dengan pentingnya menjaga kulit dari bahaya sinar matahari. Kini produk sunscreen pun makin menjamur di pasaran, baik yang physical maupun chemical. 

Meski sudah aware mengenai pentingnya pakai sunscreen, sayangnya masih banyak yang belum sering mengoleskan kembali alias reapply. Padahal reapply sunscreen nggak kalah penting untuk dilakukan. Tidak peduli seberapa tinggi SPF dalam sunscreen, ketika terpapar sinar matahari, tabir surya akan rusak karena bahan aktif yang memberikan perlindungan terhadap sinar UV akan melemah saat melakukan tugasnya.

Mengoleskan kembali tabir surya sangat penting untuk menjaga kulitmu tetap terlindungi. Tanpa pengaplikasian ulang yang tepat, kamu berisiko mengalami sengatan matahari yang menyakitkan (sunburn), kerusakan kulit, penuaan dini, dan peningkatan risiko kanker kulit. 

Dr Danang Tri Wahyudi selaku Ketua PERDOSKI Cabang Jakarta mengungkap alasan harus rutin reapply sunscreen. Menurutnya, reapply adalah cara termudah mendapatkan perlindungan maksimal dari sinar matahari.

"Berdasarkan penelitian, untuk pemakaian sunscreen itu harusnya memang ada ketebalan tertentu yang bisa membuat dia cukup untuk melindungi dari sinar matahari. Nah, ketebalan tertentunya itu beberapa milimeter. Bayangkan kita harus pakai beberapa milimeter, sama aja kayak pakai topeng. Sehingga gimana kita mengakalinya adalah kita pakai dia berulang (reapply)," kata Dr Danang dalam sebuah acara yang berlangsung di Le Meridien, Selasa (15/11/2022).

Untuk jenis sunscreen sendiri kan ada dua, yaitu physical dan chemical. Physical Sunscreen, atau biasa disebut juga mineral sunscreen, adalah tabir surya fisik yang terdiri dari bahan aktif seperti zinc oxide atau titanium dioksida yang cara kerjanya membentuk penghalang untuk merefleksikan sinar UVA dan UVB.

Sementara chemical sunscreen, atau yang disebut juga dengan organic sunscreen, adalah tabir surya yang menggunakan bahan aktif untuk menyerap sinar matahari, mengubahnya menjadi panas, dan kemudian melepaskan panas melalui kulit. Dari dua jenis ini, Danang menyarankan untuk memakai sunscreen yang jenis physical.

"Terserap atau tidak (sunscreen) tergantung, yang pasti masalah penyerapan tergantung jenis sunscreen-nya aja. Ada yang mechanic (mineral) ada yang chemical. Kita lebih menyarankan pakai yang mechanical supaya dia tidak terlalu terserap. Physical juga karena untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping iritasi dan sebagainya juga. Ditumpuk sebenarnya nggak masalah," jelasnya lagi.

Lalu kalau di dalam rumah saja, perlu nggak ya tetap reapply sunscreen? Jawabannya tentu saja perlu. Hanya saja menurut dr Danang frekuensinya tidak perlu sesering ketika beraktivitas di outdoor.

"Pergi nggak pergi sebaiknya pakai (sunscreen) karena UV itu nembus kaca. Untuk reapply di luar ruangan lebih sering, dalam ruangan bolehlah misalnya kita pakai pagi nanti pas makan siang baru di reapply. Nggak usah sering-sering. Tapi kalau misalnya keluar ya setiap 1 atau dua jam harus reapply," tutupnya. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait