URnews

Pertamina Naikkan Harga BBM dan Elpiji Nonsubsidi, Berlaku Mulai 10 Juli

Putri Rahma, Minggu, 10 Juli 2022 17.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pertamina Naikkan Harga BBM dan Elpiji Nonsubsidi, Berlaku Mulai 10 Juli
Image: SPBU Pertamina (Foto: MyPertamina)

Jakarta - PT Pertamina (Persero) mulai hari ini kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax Turbo dan Dex serta Elpiji non subsidi jenis Bright Gas pada Minggu (10/7/2022). 

Pernyataan tersebut dikutip langsung dari situs MyPertamina yang mengatakan kenaikan BBM dan Elpiji mulai diberlakukan hari ini. 

“Harga bahan bakar Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami. Harga bahan bakar berlaku mulai 10 Juli 2022,” pernyataan resmi di laman MyPertamina. 

Kenaikan ini dilihat dari porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series yang hanya lima persen dari total konsumsi BBM Nasional, sedangkan porsi produk elpiji non subsidi hanya enam persen dari total komposisi Elpiji Nasional. 

Sebelumnya, harga Pertamax Turbo dijual seharga RP. 14.500 per liter sekarang menjadi Rp 16.200 per liter, lalu Pertamina Des yang semula Rp 13.700 menjadi seharga Rp 16.500 per liter dan Dexlite yang semula Rp 12.950 sekarang menjadi Rp 15.000 per liter. 

Harga Elpiji Bright Gas ini juga naik sebanyak Rp 2.000 per kilogram. 

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan terkait alasan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji Nasional ini karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Pada bulan Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude rice (ICP) ini senilai 117,62 dolar AS atau naik hingga 37% dibandingkan dari Januari 2020.

Sementara itu, pada bulan lalu harga Elpiji yang berdasarkan Contarct Price Aramco (CPA)  menyentuh harga hingga angka 725 metrik ton atau dibandingkan dengan harga di tahun lalu. 

Irto juga mengklaim bahwa meskipun ada kebijakan penyesuaian harga, tarif tersebut masih terbilang kompetitif dibandingkan dengan produk sejenis yang dijual oleh beberapa perusahaan penyalur BBM dan Elpiji di Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait