URnews

Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Megawati: Masa Hanya Demo Aja?

Nivita Saldyni, Kamis, 29 Oktober 2020 18.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Megawati: Masa Hanya Demo Aja?
Image: Megawati Soekarno Putri. Sumber: PDI Perjuangan

Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali jadi sorotan publik usai menyinggung generasi milenial dalam arahan terbarunya, Rabu (28/10/2020) lalu. Hal itu disampaikan Megawati saat meresmikan 13 kantor DPD dan DPC secara virtual.

Dalam arahannya itu, Megawati mengatakan bahwa dirinya telah meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak memanjakan generasi muda. Apalagi, menurutnya generasi muda adalah para penerus perjuangan bangsa ini ke depannya. 

"Masa negara yang sudah merdeka 75 tahun ini tidak bisa bersaing dengan negara-negara lain? Kita musti jangan jadi kuper. Buka diri ke dunia, anak muda kita ini, aduh...Saya bilang sama Presiden kita, (anak muda) jangan dimanja," kata Megawati saat memberi arahan dalam acara tersebut.

Megawati pun lantas menanyakan sumbangsih para generasi milenial untuk NKRI.

"Dibilang, generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi tanpa harus bertatap muka langsung? Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini? Masa hanya demo aja," tanya Megawati.

Ia pun mengungkit aksi unjuk rasa di berbagai daerah yang telah mengakibatkan kerusakan terhadap sejumlah fasilitas umum. Ia bahkan menantang anak muda yang bisa menunjukkan aturan diperbolehkannya merusak fasilitas saat unjuk rasa.

"Hanya demo aja, ngerusak. Apakah ada di dalam aturan berdemo? Boleh kalau mau debat," tantang Megawati.

"Ada aturan dalam demo diizinkan karena ketika reformasi, kita masuk ke dalam alam demokrasi, ya. Tapi adakah jawab aturannya bahwa untuk merusak? Ndak ada. Kalau ada orang bilang, ada Bu. Mana dia? Sini, kasih tahu sama saya," lanjutnya.

Sebab menurutnya, ketimbang melakukan unjuk rasa hingga merusak fasilitas umum, ada baiknya kalau masyarakat memanfaatkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR.

"Saya bilang pada yang mereka mau demo demo, ngapain sih kamu demo-demo? Kalau gak cocok, pergi ke DPR. Di sana ada yang namanya Rapat Dengar Pendapat, itu terbuka bagi aspirasi," jelasnya.

Ia pun sadar bahwa pernyataannya ini akan menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Namun ia mengaku tak peduli, bahkan jika harus di-bully netizen. 

"Nanti saya dibully, saya gak peduli," tutupnya.

Nah sebagai salah satu generasi milenial, gimana nih tanggapan kalian soal pernyataan Ibu Mega, Urbanreaders?
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait