URtainment

Pesan Feminis di Balik ‘Lathi’

Tim Urbanasia, Senin, 22 Juni 2020 13.25 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pesan Feminis di Balik ‘Lathi’
Image: Video clip Lathi. Sumber: YouTube/Weird Genius

“Dari awal lagu Lathi ini dibikin, masih ada draftnya, gue tuh udah suka banget dan jatuh cinta gitu sama lagunya. Jadi pas lagunya selesai, gue langsung ngomong ke Arap, ‘Bang, gue mau garap ini video, please, kasih gue yang nggarap’, gitu. Dan, akhirnya disetujui sama Arap dan manajemen juga. Akhirnya gue bisa nggarap Lathi, yes!”

Begitu papar Vicky Firdaus atau yang banyak dikenal dengan nama Creamypandaxx, saat ditanya awal mula keterlibatannya dalam proses pembuatan video musik lagu ‘Lathi’ yang dibawakan Weird Genius dengan menggandeng rapper asal Surabaya, Sara Fajira.

 
Sarat Unsur Budaya

Viralnya lagu ‘Lathi’ tak bisa lepas dari epiknya penggarapan video clip besutan Vicky, director, fotografer, sekaligus videografer dari Weird Genius. Sebelum ‘Lathi’, Vicky sendiri sudah terlibat dengan penggarapan video clip lagu-lagu Weird Genius yang lain yaitu ‘DPS’ dan ‘Sweet Scar’.

Weird Genius yang dimotori oleh Reza 'Arap' Oktovian, Eka Gustiwana, dan Gerald Liu ini, sejak sekitar 4 tahun yang lalu fokus menggarap lagu-lagu bergenre EDM (Electronic Dance Music). EDM sendiri biasanya dimainkan dalam klub malam, rave, dan berbagai festival. Musik ini biasanya digunakan para disjoki (DJ) untuk membuat transisi antarmusik agar perpindahannya terdengar smooth.

Sejak awal kiprahnya, Weird Genius kerap menyajikan karya yang dibumbui dengan unsur budaya yang menambah keunikan lagunya. Pada single pertamanya bertajuk ‘DPS’, Weird Genius memadukan gamelan Bali ke dalam racikan musiknya, dan sekaligus menjadi perekat lirik lagunya yang berkisah tentang indahnya kehidupan di Bali.

Memancing Rasa Penasaran

1592805395-WhatsApp-Image-2020-06-22-at-12.50.27-PM.jpegSumber: "Weird Genius. Sumber: Instagram/Weird Genius"

Tahun ini tampaknya menjadi tonggak sejarah buat rangkaian perjalanan karya Weird Genius, dengan meledaknya single ‘Lathi’ di kalangan pecinta musik. Hingga awal Juni, sedikitnya 46 juta orang telah menonton video ‘Lathi’ di kanal Youtube.

Dalam karyanya yang dirilis pada Februari tahun ini, Weird Genius kali ini memadukan unsur budaya Jawa. Pemilihan ‘Lathi’ sebagai judul lagu ini terbukti sangat jenius memancing rasa penasaran para penikmat musik untuk mencari tahu apa artinya. Terlebih lagi, bridge dalam liriknya yang menggunakan ungkapan berbahasa Jawa, sukses membuat penggalan lagu ini terngiang-ngiang di benak pendengarnya. 

Tak hanya dari alunan musik dan kolaborasi budayanya, penggarapan video musiknya pun sarat perhatian dari penikmat musik dari negara lain, seperti Korea, Jepang, dan Amerika Serikat. Berbagai reaksi bermunculan terutama saat musik gamelan yang intens berpadu dengan adegan penari kuda lumping, atraksi meniup api, permainan debus, wayang, dan juga lenggak-lenggok penari Jawa. Kaget dan terpana. Bisa dibilang itulah reaksi terbanyak dari yang melihatnya.

Memiliki Pesan Mendalam

Adegan ini tampaknya memang ditonjolkan oleh Creamypandaxx sebagai jiwa dari lagu ‘Lathi’ yang memiliki pesan mendalam buat para cewek. Senada dengan kisah dari liriknya, melalui video clip ini, Vicky mencoba menghadirkan sisi feminis dengan mewujudkan komitmen untuk peduli pada masalah-masalah yang menimpa banyak cewek saat ini, salah satunya kekerasan dalam hubungan.

“Referensi video clip ini (didasarkan) dari kejadian saat ini, biasanya ABG (anak baru gede) zaman sekarang banyak banget yang terjebak dalam hubungan yang kurang baik. Jadi, gue kayak prihatin ngeliat temen-temen gue yang udah disakitin, udah ada yang sampai main tangan, tapi terus balik sama pasangannya. Sampai omongan orang lain itu nggak didenger. Nah, di situ gue kembangin. Gue pengen banget tuh membuat sadar orang-orang bahwa elu tuh bisa buat nggak sama dia, karena dia udah nyakitin elu. Kalau dia sayang, ya nggak mungkin dia nyakitin elu,” ungkap Vicky.

1592805374-WhatsApp-Image-2020-06-22-at-12.50.26-PM.jpegSumber: "Creamypandaxx. Sumber: Instagram/@creamypandaxx"

Proses pengerjaan yang super singkat, yaitu sekitar 3 hari, ternyata tak mengurangi esensi dari pesan yang ingin disampaikan. Vicky menceritakan bahwa ia dan tim-nya sebelumnya punya waktu dua minggu untuk mengerjakan video clip ini. Namun, karena dikejar deadline, tim Creamypandaxx harus memadatkan agendanya dalam 3 hari saja.

“Kita kumpulin talent, mikirin art, nyari studio, itu dalam 3 hari. Sampai dancer juga siapin koreografinya cuma 1 hari. Untuk editingnya, offline-nya itu sekitar 3 hari dan dilanjut sama online-nya, visual effect-nya, itu cuma 2 hari. Tapi alhamdulillah, dengan deadline yang seperti itu, banyak juga respons positif yang kita dapat,” paparnya.

Berkarakter Kuat

Terlepas dari mepetnya waktu pengerjaannya, pengamat musik Bens Leo menilai bahwa video clip ini muncul sangat kuat sebagai karakter dari lagu ‘Lathi’. Menurut Bens, karakter musik EDM yang sangat “barat” atau sangat “Amerika” dipadukan dengan unsur tradisional di dalamnya, telah menjadi komposisi yang sangat menarik.

“Kesuksesan Lathi tidak pernah lepas dari video clip-nya. Video clip-nya itu bagus sekali. Video clip-nya itu kan ada warna lokal yang kuat sekali. Para penarinya yang tiga orang itu menari dengan tarian modern, kemudian tiba-tiba saja dia pakai pakaian Jawa juga kemudian ke situ ada Jaran Kepang, ada warna debusnya, orang melepas api dari mulut, itu juga satu bagian yang warna lokalnya kuat sekali. Debus itu dari Banten sebetulnya, ini kan bagian paduan antara Banten, Jawa, dan juga Jaran Kepang itu sendiri juga daerah-daerah Jawa Tengah. Dengan demikian ini sesuatu yang berpaduan antara warna Barat dan Indonesia. Timurnya adalah Indonesia, dan itu kuat sekali,” papar Bens.

Menanggapi bahwa karyanya booming dan mendapatkan apresiasi dari jutaan orang di seluruh dunia, Vicky mengaku sangat senang dan bangga bahwa atensi penikmat musik begitu besar. Vicky juga tidak menyangka dan merasa bahwa respons yang diterima benar-benar di luar ekspektasinya.

Dengan reaksi yang begitu besar ini, Vicky berharap bahwa selain menikmati musiknya, para pasangan yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, juga bisa mengambil pelajaran dari kisah yang ditampilkan.

“Pengen ngebuat sadar para cewek dan para cowok yang terjebak di dalam hubungan yang toxic, elu bisa lagi kabur dari situ, buat lepas, walaupun berat, walaupun elu harus ngelewatin badai, elu bisa. Nanti juga bakalan ada yang datang lagi buat ngebahagiain elu lagi,” tutup Vicky.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait