URnews

PGI Sebut Ibadah Paskah di Rumah Selama Pandemi Bagian dari Perayaan Iman Kristus

Nunung Nasikhah, Minggu, 12 April 2020 17.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PGI Sebut Ibadah Paskah di Rumah Selama Pandemi Bagian dari Perayaan Iman Kristus
Image: istimewa

Jakarta – Ada yang berbeda dari perayaan Hari Paskah tahun ini. Karena bertepatan dengan merebaknya wabah coronavirus disease (COVID-19), maka umat Nasrani di Tanah Air melakukan ritual peribadatan bersama keluarga di rumah masing-masing.

Peribadatan dilakukan dengan mengikuti ritual upacara dari Pendeta atau Pastor melalui saluran TV, siaran radio, maupun live streaming dari kanal Youtube. 

Hal tersebut dilakukan sekaligus untuk mendukung upaya Pemerintah memutus rantai penyebaran COVID-19.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Jacky Manuputty mengatakan, anjuran tersebut menjadi salah satu bentuk iman yang harus diyakini dan dipahami secara bijak. Terlebih menurutnya, Paskah merupakan simbol kebangkitan, keselamatan, dan kehidupan.

1586687380-paskah.jpegPdt. Jacky Manuputty/BNPB

 

Sehingga, kegiatan peribadatan dalam suasana pandemi COVID-19 harus dilakukan secara bijak dengan menghindari model-model kerumunan umat manusia, termasuk yang biasanya terjadi di gedung Gereja.

“Perayaan Paskah adalah perayaan tentang Kebangkitan Kristus. Bila dengan merayakan Paskah dalam kerumunan umat kemudian kehidupan menjadi terancam, maka tindakan itu berlawanan dengan berita penting dari Paskah itu sendiri, berita tentang kehidupan,” ujar Pdt. Jacky Manuputty di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (12/4/2020).

Jacky juga mengajak umat Nasrani untuk menghayati makna Paskah yang dirumuskan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia dalam situasi pandemi Corona ini, dengan tema “Kebangkitan Kristus Membawa Harapan Baru”.

Menurutnya, tema tersebut didasarkan pada Injil Lukas, bab 24, ayat 5 dan 6, yang berbunyi "Mengapa engkau mencari Dia yang hidup di antara orang yang mati? Dia tidak ada di sini. Dia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan kepada kamu ketika masih di Galilea.” 

Mengacu pada ayat tersebut, umat diminta untuk dapat memahami bagaimana merayakan kehidupan, bahkan dalam segala kelimpahan, sementara di sisi lain ada begitu banyak orang berjuang di ambang batas kehidupan dan kematian, akibat pandemi COVID-19.

"Sekali lagi, kita disapa oleh berita Paskah yang menjadi pusat iman kita,” ungkap Jacky sebagaimana tertulis dalam siaran pers BNPB yang diterima Urbanasia (12/4/2020).

Hal tersebut sekaligus menjadi sebuah komitmen yang harus dilakukan untuk merawat dan memberikan kehidupan yang berakar pada identitas umat Kristen. Bukan hanya sebagai umat kebangkitan, namun juga umat berpengharapan.

"Identitas ini harus terwujud secara nyata di dalam keberanian iman kita melawan pandemik COVID-19,” katanya.

“Sikap iman dan harapan itu diwujudkan dalam cinta kasih. Salah satunya adalah kepatuhan kita pada anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus ini,” pungkas Jacky.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait