URnews

PPKM Diperpanjang, Ini Langkah Wali Kota Surabaya Tekan Penyebaran COVID-19

Nivita Saldyni, Kamis, 22 Juli 2021 09.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PPKM Diperpanjang, Ini Langkah Wali Kota Surabaya Tekan Penyebaran COVID-19
Image: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 resmi diperpanjang. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun telah mengambil sejumlah langkah untuk mendukung kebijakan tersebut demi memutus penyebaran virus Corona.

Beberapa langkah preventif yang telah diambil oleh Cak Eri-sapaan akrab Wali Kota Eri Cahyadi itu diantaranya dengan menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di setiap kelurahan. Tempat itu khusus disediakan untuk pasien tanpa gejala maupun gejala ringan, terutama mereka yang rumahnya tak memungkinkan sebagai tempat (isolasi mandiri) isoman.

“Semua kelurahan yang terdiri dari 154 itu, kami sudah siapkan tempat isoman. Ini untuk memutus penyebaran COVID-19, khususnya klaster keluarga. Agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya,” ungkap Eri dikutip dari keterangan resminya, Kamis (22/7/2021).

Lokasinya sendiri, kata Cak Eri, akan menggunakan tempat publik seperti sekolah. Menurutnya, pemilihan lokasi seperti sekolah itu penting karena bangunnannya sudah jadi per ruangan dan juga sudah ada fasilitas toiletnya.

“Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC-nya. Sementara ini kami kirim 30 bed per kelurahan, tapi kami lihat dan pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan, kami sesuaikan,” jelasnya.

Selain menyiapkan tempat isoman, Cak Eri mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan Rumah Sakit (RS) Darurat baru. Lokasinya ada di GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, dua RS Darurat itu akan segera beroperasi pada akhir pekan ini, guys.

“Mudah-mudahan Jumat sudah beroperasi,” imbuhnya.

Selain menyiapkan tempat isoman di setiap kelurahan dan dua RS Darurat, Pemkot Surabaya juga terus memasifkan testing dan tracing. Bahkan, Cak Eri memastikan sudah mendistribusikan sebanyak 40 ribu swab antigen yang dibagi kepada 63 puskesmas se-Surabaya.

“Tiap puskesmas dikirim oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) rata-rata 2-4 ribu. Nah bagi masyarakat yang merasa menjadi kontak erat atau mengalami gejala silahkan swab. Pada saat hasilnya positif langsung isolasi ya, tetapi apabila negatif cukup kami info tidak diberikan hasilnya,” papar dia.

Terakhir, ia pun memastikan telah menerjunkan petugas tracing dari berbagai Perangkat Daerah (PD) dalam sehari. Bahkan, dipastikan tidak ada lagi keterlambatan tracing untuk menemukan kontak erat pasien COVID-19. 

“Apabila ditemukan satu kasus pasien terkonfirmasi, maka sebanyak-banyaknya menemukan kontak erat,” pungkasnya.

“Jadi, per hari tracingnya harus sudah selesai, supaya tidak ada keterlambatan. Kalau ternyata dari kontak erat itu hasilnya positif, maka kami lakukan tracing lagi pada kontak erat orang itu, begitu seterusnya.  Ini tujuannya memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” lanjutnya menjelaskan.

Oleh karena itu, Eri mengajak Surabaya bersama-sama turut membantu menurunkan kasus COVID-19 dengan taat protokol kesehatan dan juga aturan-aturan terkait selama PPKM.

“Saya berharap betul kepada warga Surabaya. Ayo, dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan ini bisa turun, sehingga bisa dilakukan relaksasi,” tutupnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait