URnews

PPKM Mikro Dinilai Sukses, Kepala BNPB: Angka Kematian Nakes Turun

Shelly Lisdya, Selasa, 9 Maret 2021 16.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PPKM Mikro Dinilai Sukses, Kepala BNPB: Angka Kematian Nakes Turun
Image: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo. Sumber: bnpb.go.id.

Jakarta - Pelaksanaan PPKM jilid I dan II (periode 25 Januari sampai 8 Maret 2021) berhasil meredam laju penambahan kasus aktif COVID-19 pada level nasional.

Nah, dirasa sukses menekan kasus aktif, maka, berdasarkan hasil evaluasi penerapan PPKM dan PPKM Mikro selama delapan pekan, diputuskan untuk dilakukan perpanjangan waktu penerapan PPKM Mikro dari tanggal 9 hingga 22 Maret 2021, dan dilakukan perluasan penerapan PPKM Mikro dengan menambahkan tiga provinsi.

“Berdasarkan pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 05 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro, juga dilakukan perluasan wilayah penerapan dengan penambahan tiga provinsi, yaitu Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sumatera Utara (Sumut),” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Atas keberhasilan penerapan PPKM Mikro, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo menyatakan, kebijakan tersebut berdampak pada penurunan angka kematian tenaga kesehatan (nakes).

"Setelah delapan pekan diterapkan PPKM, selain penurunan jumlah kasus COVID-19 juga menurunkan angka kematian nakes, hanya 22 orang saja," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2021 yang diselenggarakan BNPB pada Selasa (9/3/2021). 

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19 ini juga menyebut, saat ini kasus aktif COVID-19 di Indonesia berada sekitar 10 persen. Jika, dibandingkan dengan kasus aktif dunia yang mencapai sekitar 16-17 persen. 

Hingga 7 Maret 2021 jumlah kasus aktif sebanyak 147.740 kasus, mengalami penurunan 5,95 persen atau 9.348 kasus dibandingkan kasus aktif per 21 Februari 2021 yang sebanyak 157.088 kasus.

Jika dibandingkan dengan keseluruhan kasus, maka kasus aktif per 7 Maret 2021 sebesar 10,71 persen, dan ini mengalami penurunan dari 12,29 persen pada 21 Februari 2021 lalu.

"Angka kesembuhan juga berbanding paralel dengan kasus aktif. Bahkan, Bed Occupancy Rate (BOR) pun mengalami penurunan secara signifikan," terangnya.

"Kita lihat selama PPKM Mikro, jumlah pasien di rumah sakit menurun, sehingga BOR juga menurun," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait