URnews

PPKM Mikro Diperpanjang, Pemkot Surabaya Harap Perekonomian Jalan

Nivita Saldyni, Selasa, 9 Maret 2021 13.21 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PPKM Mikro Diperpanjang, Pemkot Surabaya Harap Perekonomian Jalan
Image: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (tengah) bersama Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto (kiri) dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir (kanan). (Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro di Jawa Timur kembali diperpanjang. Artinya, Kota Surabaya juga akan turut melaksanakan PPKM Mikro hingga 22 Maret 2021 mendatang.

Menanggapi perpanjangan PPKM Mikro ini, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan tahap I dan II telah menunjukkan hasil penurunan kasus yang signifikan. Namun ia berharap masyarakat terus disiplin menjaga protokol kesehatan. 

"Kami bertekad meski di tengah pandemi, ekonomi di Surabaya harus berjalan. Namun protokol kesehatannya juga harus dijaga dengan ketat," kata Eri Cahyadi dikutip dari rilis resmi Pemkot Surabaya, Selasa (9/3/2021).

Ia mengaku Pemkot Surabaya telah berkomitmen untuk menjaga perputaran roda perekonomian di Kota Pahlawan, baik PPKM Mikro diperpanjang maupun tidak. Ini merupakan komitmen pihaknya, di samping mengendalikan kasus COVID-19.

"Jadi tidak ada lagi istilah ekonomi di Surabaya ini mati," tegasnya.

Untuk itu, ia berharap masyarakat ikut aktif menjadi bagian dalam pembangunan. Salah satunya dengan turut membangun kepedulian warga terhadap penegakan protokol kesehatan nih guys.

"Sebab kalau hanya pemerintah saja, maka itu akan sulit dilakukan tanpa adanya dukungan dari masyarakatnya," kata Eri.

"Kalau ekonominya ingin bergerak, maka tolong dijaga prokesnya. Kalau terlalu bebas nanti bisa naik lagi (kasus COVID-19). Nah, ini yang jangan sampai terjadi di Surabaya," lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto melaporkan penerapan PPKM Mikro di Kota Surabaya dalam satu minggu terakhir telah menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.

Baik penurunan terhadap kasus baru, kasus aktif, termasuk kondisi tempat tidur di rumah sakit.

"Upaya tersebut akan semakin efektif apabila terus mengoptimalkan serta menguatkan kolaborasi yang terintegrasi dengan 3 Pilar dan peran masyarakat," kata Irvan.

Ia pun menjelaskan, penerapan PPKM Mikro di Surabaya akan terus dilakukan pada tingkat RT/RW dan kelurahan. Hal ini dilakukan dengan dua pembagian data zonasi, berdasarkan Inmendagri dan SE Wali Kota Surabaya.

Berdasarkan data Inmendagri per tanggal 1 Maret 2021, Irvan menyebut telah ada 8.979 RT tercatat nol kasus di Surabaya atau dalam kategori zona hijau.

Kemudian 196 RT dengan zona kuning (1-5 kasus), dan tidak ada RT di karegori zona oranye (6-10 kasus) dan zona merah (>10 kasus).

"Sementara berdasarkan SE wali kota per tanggal 1 Maret 2021, ada 8.979 RT di Surabaya nol kasus COVID-19 atau dalam kategori zona hijau. Sedangkan untuk zona kuning (1 kasus) ada 176 RT dan zona merah (> 1 kasus) 20 RT," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait