URnews

PPNI Sebut Vaksin Corona Dosis Ketiga Sangat Dibutuhkan Nakes

Kintan Lestari, Rabu, 4 Agustus 2021 15.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PPNI Sebut Vaksin Corona Dosis Ketiga Sangat Dibutuhkan Nakes
Image: Ilustrasi vaksin. (Unicef)

Jakarta - Pasien COVID-19 tidak hanya datang dari kalangan orang biasa, tapi juga tenaga kesehatan (nakes).

Akibatnya perawat yang melayani pasien COVID-19 pun berkurang jumlahnya, padahal beberapa hari lalu kasus corona sedang tinggi.

"Rumah sakit harus menambah ruang perawatan, UGD, ruang observasi yang biasanya dibawah 10 jadi diatas 30 (padahal) tenaga perawat tidak serta merta ditambah," ujar Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Dr. Harif Fadhillah dalam keterangan tertulis, Rabu (4/8/2021).

Dengan menyebarnya varian Delta membuat tenaga kesehatan khawatir. Pasalnya tidak hanya merawat orang biasa, mereka juga harus merawat rekan sejawatnya.

"Ini tantangan tersendiri," katanya.

Meski demikian, Harif menyatakan kalau info soal karakteristik COVID-19, cara pencegahan, dan peralatan seperti Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai membuat nakes lebih siap.

"Kalau saya melihat dan berbicara dengan teman-teman perawat di lapangan, tidak seperti di awal pandemi yang APD saja masih amat terbatas. Saat ini sudah terorientasi dalam kondisi pandemi, baik diri sendiri maupun keluarga," papar Harif.

Terkait vaksin dosis ketiga, Harif menyampaikan kalau hal itu sangat diperlukan nakes sebagai tambahan penguat diri. 

Menurutnya ada tiga hal yang perlu diperhatikan soal COVID-19, yaitu virus, lingkungan, dan daya tahan tubuh. 

Saat ini varian virusnya semakin ganas, lingkungan makin banyak yang terpapar, dan daya tahan berkurang karena tenaga kesehatan kelelahan, baik fisik maupun mental, menangani pasien yang meningkat.

"Untuk itu peningkatan antibodi perlu dilakukan," tambahnya.

Harif juga menyampaikan kalau dukungan lain yang dibutuhkan nakes adalah penambahan tenaga kesehatan serta asupan suplemen.

Hal ini bertujuan agar ritme kerjanya bisa diatur ulang. Karena banyak tenaga kesehatan yang harus double shift. 

"Dukungan itu yang kerap disoroti teman-teman perawat. Kemudian fasilitas kesehatan juga menyediakan tempat yang representatif untuk transit atau istirahat," katanya.

Maka dari itu, Harif berharap masyarakat terus menaati protokol kesehatan dan menjaga kesehatan diri sendiri.

"Kembali ke diri sendiri, saya yakin setiap orang ingin sehat," ajak Harif.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait