URoto

Presiden Jokowi: 60 Persen Kendaraan Listik Dunia Akan Bergantung Pada Baterai Indonesia

Annisa Tiara Jelita, Jumat, 2 Desember 2022 18.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Presiden Jokowi: 60 Persen Kendaraan Listik Dunia Akan Bergantung Pada Baterai Indonesia
Image: Presiden Jokowi meninjau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (Foto: AntaraNews)

Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memprediksi bahwa 60 persen kendaraan listrik di dunia akan bergantung pada ekosistem baterai yang sedang dibangun terintegrasi di Indonesia.

"Saya hitung berapa sih, 60 persen mobil listrik, kendaraan listrik, akan tergantung dari EV (electric vehicle) baterai kita. 60 persen dari pangsa pasar yang ada di dunia," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Presiden yakin dengan hal tersebut karena menurutnya Indonesia memiliki sumber daya melimpah seperti nikel, tembaga, buksit, dan timah untuk pembuatan baterai. Sedangkan Indonesia hanya kekurangan litium.

Oleh karena itu, Jokowi telah menyampaikan keinginan untuk bekerja sama kepada Australia, agar mendapat pemasukan litium yang akan digunakan sebagai pendukung ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

“Saya kemarin sudah sampaikan ke PM Albanese, Australia punya litium, kita boleh beli dong dari Australia. Terbuka, silakan. Tapi ternyata dari kita sudah ada yang punya tambang di sana. Ini strategis, benar melakukan intervensi seperti itu,” ujar Presiden Jokowi.

Dengan hal tersebut, seluruh sumber daya yang dibutuhkan sudah lengkap. Sekarang, tinggal memikirkan bagaimana cara mengintegrasikan proses hilirasi sumber daya tersebut, karena tentunya tidak mudah melakukan hal tersebut.

“Mengintegrasikan ini sebuah barang yang tidak gampang, sehingga jadi sebuah ekosistem itu. Inilah yang terus, saya mati-matian ini harus jadi, karena inilah yang akan melompatkan kita, meloncati menuju ke peradaban yang lain,” kata Jokowi

Menurutnya, jika di Indonesia sudah terbangun ekosistem baterai untuk kendaraan listrik, investasi juga akan berbondong-bondong masuk, karena industri otomotif ke depan baik itu sepeda motor listrik, baik itu mobil listrik, itu akan menggantikan kendaraan konvensional.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait