URnews

Presiden Jokowi Minta Mahasiswa Magang di Industri Minimal Satu Semester

Nunung Nasikhah, Kamis, 27 Agustus 2020 14.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Presiden Jokowi Minta Mahasiswa Magang di Industri Minimal Satu Semester
Image: Presiden Jokowi saat meresmikan Gedung Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020). (presiden.go.id)

Jakarta – Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan perguruan tinggi agar memberikan akses kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja, atau istilahnya ‘magang’ di industri minimal satu semester.

Menurutnya, penyediaan infrastruktur di dalam kampus saja tidak cukup. Mahasiswa harus diberi kemerdekaan untuk belajar di luar lingkup kampus dalam waktu yang lama.

"Itulah inti dari kebijakan merdeka belajar, kampus merdeka, bahwa mahasiswa diberi akses dan didukung untuk belajar kepada siapa saja dan di mana saja, yang bisa memberikan pengetahuan, yang bisa memberikan keterampilan baru yang relevan yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang dibutuhkan oleh industri," ungkap Presiden Jokowi saat meresmikan Gedung Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (26/8/2020).

Terlebih, menurut Jokowi, pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk membangun kawasan-kawasan industri dengan salah satu kawasan industri terpenting di sepanjang super koridor ekonomi pantai utara Jawa.

Koridor ini telah dilengkapi dengan ketersediaan akses logistik yang baik, tol darat yang sudah tersambung baik, ada tol laut, ada tol udaranya, dekat dengan pelabuhan dan bandara, serta telah dilengkapi dengan ketersediaan listrik yang melimpah di pulau Jawa.

"Industri-industri dalam kawasan ini kita dorong untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, terutama pendidikan vokasi,” kata Presiden.

“Kita dorong untuk bersinergi, bekerja sama dengan para pelaku usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah untuk membangun sinergi kekuatan nasional," imbuhnya.

Di sisi lain, kata Jokowi, saat penduduk usia kerja mendominasi proporsi penduduk Indonesia seperti sekarang ini, peluang kerja harus disediakan sebanyak-banyaknya.

"Kita harus meningkatkan kapasitas SDM (sumber daya manusia) kita agar lebih produktif dan lebih kompetitif, dan pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam strategi pengembangan SDM kita," tegasnya.

Dalam pengembangan SDM, Jokowi mengatakan, lembaga pendidikan tinggi memang menempati posisi yang sangat sentral.

Perguruan tinggi, menurutnya, memiliki ekosistem pembelajaran yang baik, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan potensial untuk pengembangan inovasi.

"Tetapi kita harus akui, di luar pendidikan tinggi ada industri yang langsung bekerja di lapangan, yang praktik langsung di lapangan,” ujar Jokowi.

“Ada ekosistem kewirausahaan, ada research and development dan ini merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda kita, apalagi dalam pendidikan vokasional," pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait