URstyle

Presidensi G20, Menkes Ungkap 5 Target Indonesia di Bidang Kesehatan

Hanisa Sutoyo, Rabu, 22 Juni 2022 09.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Presidensi G20, Menkes Ungkap 5 Target Indonesia di Bidang Kesehatan
Image: Menkes Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers, Senin (09/05/2022) (Dok. Setkab)

Jakarta - Rangkaian pelaksanaan Presidensi G20 di Indonesia masih terus berlangsung. Sejumlah urgensi dari berbagai sektor dibahas pada forum internasional ini, salah satunya di sektor kesehatan.

Melansir dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab RI), Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyampaikan lima poin dalam bidang kesehatan yang ingin dicapai Indonesia.

Di antara lima poin tersebut, pertama, tercapainya financial intermediary fund, atau dana cadangan untuk mengatasi sejumlah keadaan darurat, seperti pandemi COVID-19.

Menkes menyatakan, Ia beserta menteri luar negeri dan menteri keuangan, telah berhasil membentuk dana cadangan ini yang besarannya sudah mencukupi. 

"Alhamdulillah dengan bantuan Bu Retno, Bu Sri Mulyani sama-sama kita bertiga sudah berhasil membentuk fund ini dan sudah lebih dari US$ 1 miliar yang di-commit oleh beberapa negara dan institusi di fund ini,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (21/06).

Yang selanjutnya, Menkes menambahkan bahwa kerjasama dengan berbagai pihak termasuk swasta sangatlah penting. Terlebih untuk menghadapi sejumlah urgensi.

"Pentingnya juga kerja sama antara pemerintah dan swasta karena hampir semua produsen dari vaksin, obat-obatan, dan juga alat kesehatan adalah pihak swasta,” tutur Budi.

Poin ketiga yang ingin dicapai adalah terkait integrasi dari lab genome sequence di seluruh dunia yang dapat mengidentifikasi adanya virus varian baru maupun bakteri baru.

Kemudian, Indonesia juga ingin meratakan standar perjalanan, baik berupa sertifikat vaksin maupun sertifikat pengetesan. Hal ini bertujuan agar terciptanya keteraturan mobilisasi atau pergerakan orang.

“Standar ini menggunakan WHO, sudah pilot project-nya jalan, dan sudah lebih dari 30 negara yang paling besar kemarin Brazil dengan European Union jadi seluruh anggotanya sudah mengikuti program inisiatif dari Indonesia ini,” ucap Budi.

Terakhir, Indonesia juga ingin melakukan standarisasi pengembangan vaksin, terlebih yang menggunakan teknologi terbaru, sehingga ketersediaan dan akses vaksin di seluruh dunia dapat merata.

Menkes berharap, lima hal yang menjadi urgensi tadi bisa dicapai setelah melalui sejumlah prosedur.

“Kita harapkan round pertama ini kita bisa mencapai milestone yang cukup baik sehingga nanti round kedua meeting menteri kesehatan di bulan Oktober kita bisa memfinalisasi semua deliverables secara konkret sehingga nanti pada saat leaders’ meeting di bulan November kelima hal yang tadi ingin kita capai sudah selesai,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait