URnews

Kemenkes Sebut 20 Pasien yang Terinfeksi BA.4 dan BA.5 Sudah Sembuh

Nivita Saldyni, Kamis, 16 Juni 2022 16.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kemenkes Sebut 20 Pasien yang Terinfeksi BA.4 dan BA.5 Sudah Sembuh
Image: Juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril (Foto: YouTube FMB9ID_IKP)

Jakarta - Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Mohammad Syahril menyatakan pihaknya mencatat sudah ada 20 kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Namun ia memastikan semua pasien yang terkonfirmasi subvarian baru Omicron itu sudah dinyatakan sembuh.

“Semua pasien sudah selesai isolasi mandirinya dan sudah dinyatakan sembuh,” ujar Syahril dalam dialog bertajuk 'Awas, Omicron kembali mengintai Indonesia' di kanal YouTube FMB9, Kamis (16/6/2022).

Lebih lanjut, Syahril merinci data Kemenkes per 14 Juni 2022 menunjukkan dari 20 kasus yang ada, dua diantaranya merupakan kasus BA.4 dan 18 lainnya kasus BA.5. Dari jumlah tersebut, tiga diantaranya menyerang pada anak-anak usia di atas 5 hingga 12 tahun. Dari 20 kasus tersebut empat kasus terdeteksi di Bali, empat lainnya di DKI Jakarta, dan 12 lainnya di Jawa Barat.

“Rata-rata semuanya bergejala ringan, kecuali satu orang yaitu umur 20 tahun, perempuan di Jakarta. Memang ada keluhan sesak napas sehingga dia dikategorikan masuk kategori sedang. Tapi alhamdulillah hari ini juga sudah dipulangkan dan sudah sembuh,” bebernya.

Syahril menambahkan saat ini pihaknya juga masih mengumpulkan laporan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) dari pasien-pasien yang positif COVID-19, khususnya dari lima provinsi yang sedang mengalami tren kenaikan kasus yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuannya untuk pastikan, apakah pasien-pasien yang positif COVID-19 itu sudah semuanya subvarian BA.4 dan BA.5 atau campuran varian lama.

“Sehingga saat ini kami masih menunggu kajian atau pemeriksaan, memastikan pasien-pasien yang saat ini Covid positif itu masuk subvarian BA.4 atau BA.5,” pungkas Syahril.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait