Profesor UB Sebut Pemerintah Harus Fokus Selamatkan Pengangguran

Malang - Profesor Universitas Brawijaya (UB), Devanto Shasta Pratomo menyebutkan, upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah di saat pandemi adalah penyelamatan pengangguran.
Setidaknya 1,5 juta pekerja dirumahkan atau di-PHK selama COVID-19 masuk Indonesia.
Pria yang juga merupakan Sekretaris Dewan Pertimbangan RI ini memprediksi pandemi COVID-19 yang semakin meluas ditambah dengan adanya kebijakan physical distancing membuat ketahanan sebuah industri mampu bertahan hingga Juni.
“Dan dalam hal ini industri tekstil paling rentan melakukan PHK,” kata Devanto.
Dia menambahkan, upaya pemerintah untuk menyelamatkan pengangguran lewat berbagai program kebijakannya sudah berada pada posisi yang benar.
“Pemerintah sudah berada di posisi yang benar untuk menyelamatkan pengangguran dengan menerbitkan kartu pra kerja. Dan kebijakan tersebut belum banyak diterapkan di negara berkembang seperti Indonesia ,” kata Guru Besar FEB UB tersebut.
Kartu Pra Kerja ini, menurutnya, sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan bukan bonus bagi penganggur. Dan sasaran pun harus diberikan dengan tepat.
“Jika kartu Pra Kerja diberikan untuk individu maka subsidi upah diberikan ke perusahaan,” tandasnya.