URstyle

Profil Namira Zania, Gadis dengan Down Syndrome yang Jadi Model Skincare Lokal

Dyta Nabilah, Kamis, 17 Juni 2021 19.33 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Profil Namira Zania, Gadis dengan Down Syndrome yang Jadi Model Skincare Lokal
Image: Namira saat beraksi sebagai model di JFW (Instagram/namirazaniaa)

Jakarta - Sebuah gebrakan baru datang dari brand skincare lokal, ElshéSkin yang mengajak gadis down syndrome dalam kampanye mereka. Nama Namira Zania Siregar berhasil terpilih sebagai model yang mampu mendobrak standar kecantikan di masyarakat.

Ketika diajak bergabung dengan kampanye tersebut, Namira merasa sangat senang sekali. Ia bisa membuktikan bahwa cantik itu tidak terbatas. Tak harus sama seperti wajah di televisi, pengidap down syndrome bisa juga berikan kepercayaan diri untuk orang lain.

“Namira bilang, dia senang banget bisa menjadi model ElshéSkin dan bisa menimbulkan kepercayaan diri di perempuan-perempuan lain,” ungkap Karina, mentor dari Namira kepada Urbanasia.

Karina bercerita, Namira juga memiliki lingkungan suportif yang membuat dirinya makin terus berkembang. Ia selalu diajarkan untuk menerima kekurangan, tidak takut untuk salah ketika tampil, dan selalu berikan yang terbaik.

Hal inilah yang membuatnya bisa menggali bakat yang luar biasa. Tak hanya menjadi model saja, ia juga aktif sebagai penari. Gadis berusia 23 tahun ini sangat menikmati profesinya yang ditekuni.

“Dia senang sekali tampil di atas panggung, bisa ketemu dengan teman-temannya ketika dia menari, modelling, dan ketemu banyak orang lagi,” jelas Karina.

Kesempatan yang diberikan pada Namira untuk tampil di atas panggung itu membuatnya makin percaya diri. Apalagi, ia sangat menyukai grup idola Kpop seperti BTS dan Twice. 

“Dia senang sama BTS, Twice, jadi dia pengen tampil juga seperti idol-idol tersebut, dan juga dia melihat orang-orang di sekitarnya,” ujar Karina.

1623932571-Namira-Zania-Siregar-1.jpegSumber: Namira Menyukai Dunia Tari (Instagram/Namirazaniaa)

Namira pun mendapat banyak penghargaan untuk talentanya. Bahkan, berhasil menembus kancah internasional untuk mewakili nama Indonesia di Asean Youth Festival 2018 dan Extraordinary Celebration 2019.

Tak hanya itu, Namira dan tim tarinya diundang untuk meramaikan Asian Para Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta.

“Kalau di dalam modelling, penghargaan terbesarnya yaitu menjadi model down syndrome pertama yang jalan di runway Jakarta Fashion Week. Selain itu, jadi model pertama untuk brand lokal skincare di Indonesia,” ungkap Karina.

Sudah delapan tahun Namira aktif dalam dunia tari. Ia bergabung dengan tim down syndrome di sanggar Gigi Art of Dance. Sebelum itu, sang ibunda memang sudah menyadari bakat anaknya.

“Sampai sekarang Namira masih berlanjut di Gigi dan itu menjadi awal mulanya. Karena Bunda yang discover interest-nya Namira, akhirnya dicoba untuk dimasukkan ke sanggar,” jelas Karina yang juga sepupu Namira.

Untuk dunia model, pertama kali Namira mengikuti audisi peragaan busana yang diselenggarakan oleh British Council. Tak disangka, ia ditunjuk sebagai ikon disabilitas. Dari situlah mulai aktif menjadi model.

Menurut Karina, setiap sepupu dan teman-teman down syndrome tampil di atas panggung, para penonton pun ikut terharu. Bahkan, orang tua mereka masih sering menangis. 

“Ketika Namira dan teman-teman down syndrome tampil dari hati, setiap panggung yang dijajaki, turun dari situ audiens masih suka nangis, begitu juga dengan orang tuanya. Karena, energinya beda dengan performance lain non-disabilitas,” katanya.

Melihat semangat Namira, kita paham bahwa penyandang down syndrome pun mampu menjadi sosok inspiratif. Ia begitu memukau dengan segudang prestasinya.

Namira pun berharap agar semua semua orang bisa lebih percaya diri. Harus menyadari bahwa kita juga bisa cantik apa adanya. Jangan sampai patah semangat dengan keadaan.

“Dia berharap semoga sesama wanita bisa saling menginspirasi,” tutup Karina.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait