URtainment

Profil Shinta Ratri, Transpuan Pendiri Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta

Tim Urbanasia, Kamis, 2 Februari 2023 15.03 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Profil Shinta Ratri, Transpuan Pendiri Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta
Image: Pimpinan Ponpes Waria Al-Fatah Yogyakarta, Shinta Ratri (Instagram/@ponpeswaria)

Jakarta - Aktivis HAM sekaligus pendiri Pondok Pesantren waria Al-Fatah di Yogyakarta Shinta Ratri, menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 1 Februari 2023. 

"Semoga terang jalanmu berpulang, Ibuk," tulis akun Instagram @ponpeswaria dikutip Urbanasia, Kamis (2/2/2023).

Shinta sempat dirawat di RSUP Dr. Sardjito namun dinyatakan meninggal dunia pada Rabu pagi. Ia meninggal di usia 60 tahun karena serangan jantung.

Berikut profil Shinta Ratri, sosok transpuan pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta.

Profil Shinta Ratri

Shinta Ratri merupakan seorang transpuan asal Kota Yogyakarta. Ia  terlahir dengan nama asli Tri Santoso Nugroho. Meski terlahir sebagai laki-laki, semasa hidup Shinta mengaku memiliki jiwa perempuan.

Hal itu ia rasakan sejak duduk di bangku SD. Seperti contoh, Shinta mengaku lebih nyaman BAK dengan cara jongkok daripada berdiri selayaknya anak laki-laki. Saat SMP, dia juga senang merias diri seperti perempuan.

Transgender kelahiran 1962 ini tumbuh dari keluarga pengusaha kerajinan di Kotagede, Yogyakarta. Tak ayal jika kemampuan berwirausahanya sudah terasah sejak menempuh bangku SMA.

Dia dikenal sebagai sosok yang tekun dan ulet. Shinta juga memiliki prinsip untuk menjalani hidup tak sekedar menyenangkan orang lain.

Bagi kalian yang belum tahu, Shinta merupakan alumni Universitas Gadjah Mada lulus sebagai Sarjana Biologi. Namun meski begitu, dia lebih memilih untuk menekuni profesinya sebagai pengusaha kerajinan perak.

Shinta juga dikenal sebagai seorang aktivis HAM. Dia memperjuangkan hak para waria untuk melakukan ibadah sebagaimana umat beragama lainnya. Karena seperti yang kita tahu, transgender kerap kali mendapatkan diskriminasi.

Salah satu bukti perjuangan Shinta adalah berdirinya Ponpes Waria bernama Al-Fatah di Kota Yogyakarta sejak tahun 2008. Madrasah tersebut didirikan bersama dua rekan sesama warianya.

Pondok pesantren ini dibangun sebagai wadah untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para transpuan. Terutama bagi mereka yang ingin beribadah dengan khidmat dan memperdalam ilmu agamanya.

Jadi, semasa hidupnya, Shinta aktif berkecimpung dalam memberdayakan rekan-rekan transgendernya. Bahkan dia dipercaya untuk memimpin IWAYO (Ikatan Waria Yogyakarta) dan Ponpesnya sendiri.

Tak hanya itu, atas sumbangsihnya dalam mewujudkan hak para transpuan, Shinta Ratri sempat menerima penghargaan dari Front Line Defenders Irlandia (organisasi internasional untuk perlindungan HAM) pada tahun 2019.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait