Promonya Berujung 6 Tersangka, Siapa Sebenarnya Pemilik Holywings?

Jakarta - Holywings membuat kasus viral terkait postingannya di media sosial tentang promosi minuman keras untuk orang yang bernama Muhammad dan Maria. Tak ayal unggahan yang sudah dihapus itu mengundang  kecaman dari banyak pihak.

Mulai dari organisasi masyarakat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Kementerian Agama, hingga Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) yang resmi melaporkan Holywings ke Polda Metro Jaya. Meski pihak manajemen sudah meminta maaf karena memasukkan unsur agama dalam promo tersebut, namun proses hukum tetap berjalan.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, sudah ditetapkan enam tersangka pegawai Holywings dengan berbagai posisi, mulai dari Direktur Kreatif hingga Admin Media Sosial atau social media officer. 

Sejak awal berdirinya di tahun 2014, kelab malam ini memang nggak lepas dari keriuhan. Lihat saja dua nama pemegang saham terbesar Holywings, pengacara Hotman Paris Hutapea dan artis Nikita Mirzani yang juga kontroversial di dunia hiburan Tanah Air.

Nama besar keduanya bahkan menenggelamkan nama Eka Setia Wijaya dan Ivan Tanjaya sebagai pendiri Holywings. Eka dan Ivan adalah dua sahabat yang sama-sama berprofesi sebagai pengusaha di bisnis food and beverage.

Awalnya, Ivan dan Eka sempat mendirikan kedai Opa di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tapi usahanya hanya bertahan selama tiga bulan akibat dari omset yang terus menurun. Akhirnya, setelah terinspirasi dari salah satu restoran di Cina, Ivan dan sahabatnya mulai mencoba untuk merintis bisnis baru yang dinamakan Holywings. 

Setelah lima tahun berdiri, pada bulan Mei 2021 lalu Holywings mulai mendapatkan investasi dari Hotman Paris dan Nikita Mirzani.

‘Jadi saat ini sudah resmi dari keluarga Holywings, hari sudah tandatangani jual beli saham. Di mana Hotman dan Nikita resmi jadi pemegang saham dari Holywings.’ kata Hotman Paris melalui salah satu kanal Youtube, Sabtu (25 Juni 2022).

Hotman juga menyampaikan jika salah satu cabang terbesarnya di Bali yang akan menjadi salah satu klub besar di Asia. Di waktu yang bersamaan, Nikita juga menyampaikan alasan mengapa dia ingin turut menanam saham di Holywings.

‘Karena owner-nya anak muda, dan anak muda banyak inovasi dan eksplore sesuatu. Kenapa Holywings? Karena dari sekian banyak tempat hiburan di Indonesia, cuma Holywings aja yang nggak pernah tutup. Selain itu, semua kalangan juga bisa masuk dan harga juga terjangkau,’ tukas Nikita.

Diketahui sudah ada 30 Outlet Holywings yang tersebar di beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Serpong, Surabaya, Medan hingga Makassar.