URtech

Proses Pendaftaran IMEI Berhenti, Kenapa?

Afid Ahman, Kamis, 1 Oktober 2020 20.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Proses Pendaftaran IMEI Berhenti, Kenapa?
Image: Proses pendaftaran IMEI berhenti, penyebabnya mesin yang digunakan mengumpulkan data hampir penuh. (Android Central)

Jakarta - Sejumlah pengguna ponsel baru melaporkan tidak dapat menerima sinyal, padahal mereka membeli perangkat resmi.

Rupanya ini terkait mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) yang digunakan untuk mendaftarkan IMEI sudah hampir penuh. Sehingga proses input data IMEI disetop sementara.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin Dini Hanggandari mengungkap penyebabnya karena tidak adanya Tanda Pendaftaran Produk (TPP) impor dan produksi handphone, komputer dan tablet (HKT).

Padahal bila mengacu Permen Kemenperin Nomor 108 Tahun 2020 pada pelaku usaha wajib memberikan realisasi dari rencana impor dan produksi tersebut. Hanya saja sampai saat ini Kemenperin belum mendapatkan realisasi tersebut.

Sehingga TPP yang ada selama ini sudah dimasukkan ke dalam CEIR dan mengakibatkan kapasitasnya menjadi penuh. Untuk itu CEIR sementara tidak dapat menerima TPP IMEI baru, sebab dikhawatirkan akan down.

“Data TPP yang ada selama ini kita sudah masukkan ke CEIR dan CEIR itu penuh. Yang kami takutkan akan down karena terlalu banyak,” kata Dini saat diskusi virtual melalui YouTube Sobat Cyber Indonesia Official .

Pihak Kemenperin bersama Kominfo tengah berupaya memecahkan masalah ini. Salah satu opsinya meminta operator membersihkan data IMEI dari perangkat HKT yang tidak aktif dari mesin CEIR.

"Karena kapasitas yang ada di CEIR saat ini tidak banyak, kami tidak bisa memasukkan lagi. Jadi, apa yang harus dilakukan? Salah satunya, operator harus melihat IMEI mana yang aktif atau tidak aktif, sehingga bisa di-cleaning, hanya IMEI aktif saja yang ada di CEIR," papar Dini.

Bersamaan dengan itu Kemenperin akan menyurati pelaku usaha yang selama ingin mengajukan TPP agar melaporkan realisasinya. Sebab, data yang akan dimasukkan ke TTP hanya realisasi dari TPP Produksi maupun TPP Impor.

"Selama ini kan pelaku usaha mengajukan, tapi realisasinya kurang terlalu diperhatikan," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait