URnews

PSBB Jakarta, Grab Ancam Bekukan Akun Driver yang Berkerumun

Griska Laras, Jumat, 18 September 2020 14.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 PSBB Jakarta, Grab Ancam Bekukan Akun Driver yang Berkerumun
Image: Grab Indonesia

Jakarta - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diberlakukan di Jakarta mulai Senin (14/9/2020) lalu. Dalam PSBB jilid II ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengizinkan ojek online tetap beroperasi, dengan syarat menerapkan teknologi geofencing.

Grab menjadi aplikasi ojek online yang pertama menerapkan tekonologi geofencing kepada para mitra pengemudinya. Geofencing sendiri merupakan teknologi inovatif untuk memastikan mitra pengemudi tetap menjaga arak aman sesuai imbauan pemerintah.

Dengan teknologi tersebut, Grab bisa mendeteksi GPS para driver yang berkumpul dalam satu lokasi dan mengirim peringatan lewat pesan pop-up di aplikasi.

Uun Ainurofiq selaku Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia menyebut teknologi geofencing ini akan membantu driver tetap produktif tanpa membahayakan kesehatannya.  

“Sejalan dengan misi GrabForGood, kami ingin memastikan bahwa setiap orang, termasuk mitra pengemudi, dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital. Karenanya, pasti kesehatan menjadi prioritas utama supaya mitra pengemudi kami tetap bisa produktif".

Uun menambahkan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas bagi mitra pengemudi yang melanggar aturan PSBB.  Driver yang kedapatan bergerombol di suatu area, akan dikenai sanksi berupa pembekuan akun selama dua minggu. Sanksi tersebut diberkan setelah driver mendapat peringatan pertama. 

"Mitra pengemudi yang kedapatan tidak menggunakan masker atau berkerumun akan diberikan sanksi berupa pembekuan akun mitra pengemudi selama 14 hari setelah peringatan pertama," papar Uun dalam keterangan resmi.

Selain teknologi geofencing, Grab juga menerapkan beberapa aturan lain. Misalnya, melakukan patroli untuk memberikan imbauan dan sosialisasi pentingnya jaga jarak kepada para driver yang masih bergerombol di satu area.

“Grab ingin terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat untuk bisa menghadapi pandemi ini bersama. Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesadaran terhadap keamanan dan kebersihan di berbagai industri. Keamanan selalu menjadi fokus utama Grab dan melalui program seperti GrabProtect dan teknologi geofencing, kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing. Bersama dengan mitra pengemudi, kami akan memastikan perjalanan setiap penumpang sentiasa aman bersama Grab,” tutup Uun.
 

--

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait