URamadan

Puasa Ramadan tapi Tinggalkan Salat 5 Waktu, Gimana Hukumnya?

Nivita Saldyni, Minggu, 10 April 2022 03.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Puasa Ramadan tapi Tinggalkan Salat 5 Waktu, Gimana Hukumnya?
Image: Ilustrasi ibadah salat. (Pixabay)

Jakarta - Puasa di bulan Ramadan dan salat lima waktu adalah bagian dari rukun islam yang wajib diamalkan oleh seorang muslim. Namun bagaimana jika ada seorang muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan namun tak melaksanakan salat lima waktu, ya?

“Kalau ada orang dia rajin puasanya tapi malas salatnya, maka ibarat orang pakai tali pinggang tapi tidak pakai celana alias kurang waras (orang gila), tidak sempurna ibadahnya,” kata Ustad Muhammad Alwi Yusuf kepada Urbanasia.

“Salat itu tiang agama, puasa itu bentengnya. Bagaimana dia membuat benteng yang kuat kalau tidak ada tiang pondasinya? Singkatnya, orang yang meninggalkan salat karena malas tapi tetap berpuasa, maka sejatinya puasanya tetap sah tapi rusak pahalanya. Dia tidak mendapatkan pahala apapun. Namun kalau ada orang puasa tapi meninggalkan salat karena sengaja dan mengingkari salat, maka terhukum murtad dan sama sekali tidak diterima puasanya,” jelasnya lebih lanjut.

Benarkah Dosa Juga Dilipatgandakan Selama Bulan Ramadan?

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ

“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160).

Ustad Alwi menambahkan, jika merujuk firman Allah dalam ayat tersebut maka ada pendapat berbeda dari para ulama terkait dosa yang dilakukan seorang muslim di bulan Ramadan.

“Sebagian besar ulama berpendapat bahwa ketika kebaikan itu dilipatgandakan, maka dosa itu dibalas sesuai kadarnya karena kasih sayang Allah mendahului kemurkaan-Nya, terlebih di bulan Ramadan,” ungkap Ustad Alwi.

Pada saat yang sama, ada juga ulama yang berpendapat, kebaikan dan keburukan akan dilipatgandakan ketika berada pada tempat yang mulia atau berada dalam waktu yang mulia. Seperti halnya bulan Ramadan sekarang ini.

“Keren juga yah. Andai kita lagi ada di dalam waktu mulia Lailatul Qadr, di mana semua amalan diganjar melebihi 1.000 bulan. Andai kita salat, puasa, sedekah, berbakti, maka kita mendapatkan pahala seolah-olah 1.000 bulan salat, 1.000 bulan berpuasa, 1.000 bulan bersedekah, dan 1.000 bulan berbakti kepada orangtua. Tapi jadi serem ketika pada waktu itu ternyata kita sedang lalai dan bermaksiat. Maka terhitung lalai dan bermaksiat selama 1000 bulan, wal iyyadzu billaah. Semoga kita terlindung dari perbuatan demikian,” katanya.

Rusaknya Pahala Puasa Ramadan

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait