URguide

‘Quiet Quitting’ Sedang Tren di Dunia Kerja, Apa Sih Maksudnya?

William Ciputra, Senin, 29 Agustus 2022 15.53 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
‘Quiet Quitting’ Sedang Tren di Dunia Kerja, Apa Sih Maksudnya?
Image: Ilustrasi karyawan resign. (Freepik/nomadsoul1)

Jakarta - Dalam beberapa waktu terakhir, netizen di media sosial membicarakan tentang satu istilah yang sedang tren di dunia kerja yaitu ‘quiet quitting’. Secara bahasa, istilah ‘quiet quitting’ dapat diartikan dengan ‘berhenti diam-diam’. Tapi apa sih arti sesungguhnya?

Fenomena ‘Quiet Quitting’

Istilah ‘quiet quitting’ mulai populer setelah seorang konten kreator di platform TikTok, Zaid Khan menyinggungnya. Dalam sebuah konten, Zaid mengaku sedang mengeksplorasi ‘reformasi kerja’ selama lockdown COVID-19 ketika pekerjaannya menjadi sangat melelahkan. 

Zaid Khan bekerja sebagai developer perangkat lunak. Di satu sisi, ia juga mendalami hobinya di dunia musik. Menurutnya, ia tidak akan pernah mendapatkan sesuai yang diharapkan meski sudah bersusah payah dalam kerja. 

“Bekerja berlebihan hanya membuat Anda sejauh ini saja di perusahaan Amerika. Seperti yang dialami banyak dari kita beberapa tahun terakhir, kesehatan mental dan fisik sangat mempengaruhi produktivitas di banyak lingkungan perusahaan,” kata Zaid Khan dalam satu unggahannya di TikTok yang dikutip Senin (29/8/2022). 

Namun demikian, Zaid Khan dalam akun TikTok @zkchillin itu menjelaskan bahwa quiet quitting bukan berarti pekerja harus mengajukan pengunduran diri lalu menjadi pengangguran tanpa pekerjaan. 

Menurut dia, dalam quiet quitting, seseorang hanya perlu menurunkan effort dalam bekerja, seperti tidak memikirkan pekerjaan di luar jam kerja atau menolak untuk lembur. 

Mudahnya, jelas Zaid, quiet quitting merupakan gerakan mengubah pola pikir tentang pekerjaan, bahwa pekerjaan bukan satu-satunya sumber penghidupan hingga mengubah anggapan bahwa nilai diri dilihat dari pekerjaannya, dan sebagainya. 

“Anda tidak perlu berhenti dari pekerjaan, tetapi Anda berhenti dari anggapan yang berlebihan dan melampaui batas,” kata dia. 

Quiet Quitting Bukan Fenomena Baru

Sementara, melansir BBC, quiet quitting ini sebenarnya bukan fenomena baru. Memang, istilah tersebut mungkin baru populer belakangan ini, namun secara praktik perlahan meninggalkan pekerjaan sudah dilakukan sejak beberapa dekade silam. 

Menurut Profesor Anthony Klotz dari Sekolah Manajemen di University College London, terminologi ‘quiet quitting’ memang baru dan dikenalkan oleh generasi yang lebih muda. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait