URguide

Simak! Ini Solusi Lepas dari Hustle Culture di Dunia Kerja

Naura Aufani Zalfa, Sabtu, 22 Januari 2022 12.27 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Simak! Ini Solusi Lepas dari Hustle Culture di Dunia Kerja
Image: Cover Hustle Culture (ilustrasi: Urbanasia)

Jakarta - Fenomena hustle culture kini semakin populer dan menjadi tolak ukur atau standarisasi di beberapa tempat kerja. 

Mirisnya, kini budaya tersebut tidak hanya dirasakan oleh pekerja saja. Hustle culture bahkan bisa bermula ketika seseorang berada di bangku kuliah atau bahkan di bangku sekolah.

Beberapa orang berpikir bahwa hustle culture dapat membantu kinerja agar dapat naik jabatan lebih cepat. Padahal, budaya ini tidak sehebat yang dibayangkan. Lalu, bagaimana jika sudah terjebak dalam hustle culture dan ingin lepas dari hal ini?

Dalam Live Instagram URlife bersama Urbanasia, Jumat (21/1/2022), Yudha Heka S, Psikolog Industri dan Organisasi, Grafolog & Psikoterapis, menyampaikan beberapa solusi agar lepas dari hustle culture. Berikut Urbanasia rangkum untuk kamu, Urbanreaders!

1. Tingkatkan self aware atau peduli pada diri sendiri

Coba tanyakan pada diri kamu, ‘Apakah Kamu menjadikan pekerjaan sebagai suatu hal yang positif atau negatif?’. 

“Kalau melihat yang positif itu bagus. Artinya lebih melihat ke work engagement. Artinya kita senang dan memberikan energi untuk kita agar terus bertumbuh,” ungkap Yudha dalam Instagram live URlife.

2. Pastikan pekerjaan yang dilakukan sudah efektif dan efisien

Jika terdapat beberapa pekerjaan yang tidak dilakukan dengan maksimal, cobalah untuk merefleksi diri dan tanya apa yang kurang dari diri kamu. Bisa jadi dengan multitasking, membuat kerja tidak efektif.

“Bisa jadi karena multitasking itu membuat kerja nggak efektif. Jadi kita nggak fokus dengan pekerjaan dan tidak tuntas. Jadi fokus pada aktivitas saat itu. Kalau kata anak muda jaman sekarang lebih mindfull lah. Kalau misalnya kita lagi kerja ya fokus kerja, kalau lagi makan siang coba menikmati makan siangnya,” kata Yudha.

“Kemudian dengan kita lebih aware sama diri sendiri, kita jadi tau kebutuhan diri kita itu apa. Kalau kita rasa perlu stop dulu, mata kita lelah, ya udah kita stop dulu istirahat aja. Kemudian nanti bisa dilanjut lagi. Disisi lain juga, kita tidak bisa hanya membuat perencanaan kerja aja. Kita bisa buat perencanaan self care kita. atau bentuk hal yang menyenangkan buat kita,” tambah Yudha.

Perlu ditekankan, hustle culture bukanlah satu-satunya jalan untuk bekerja secara produktif. Bahkan, itu sangat berlawanan dan jauh dari kata produktif. Kamu bisa menemukan cara yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaan agar tetap efektif dan efisien.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait