Tiga Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

Jakarta - Hari ini umat Islam sudah menginjak hari ke-20 puasa di bulan Ramadan. Artinya kita sudah berada memasuki 10 hari bulan Ramadan 1443 Hijriah, Guys.
Urbanreaders tahu nggak sih kalau bulan Ramadan itu dibagi menjadi tiga fase? Ketiga fase itu terdiri dari fase rahmat di 10 hari pertama, fase ampunan di 10 hari kedua, dan fase akhirnya pembebasan dari api neraka di 10 hari terakhir.
Ketiga fase itu memiliki keistimewaannya masing-masing. Namun 10 hari terakhir Ramadan ini adalah fase yang sangat istimewa, bahkan malam-malamnya jadi waktu favorit Rasulullah SAW selama bulan Ramadan.
Penasaran tentang keistimewaan-keistimewaan 10 hari terakhir Ramadan? Berikut tiga keutamaan 10 hari terakhir Ramadan yang sudah Urbanasia rangkum dari berbagai sumber, beserta amalan-amalan yang dianjurkan di dalamnya:
Lailatul Qadar
Salah satu yang membuat 10 hari terakhir Ramadan sangat istimewa adalah adanya malam Lailatul Qadar. Keutamaan malam Lailatul Qadar yaitu lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah SWT dalam al Quran surat Al-Qadr.
Mengutip laman NU, malam ini begitu istimewa karena saat itulah Allah menurunkan al Quran dan menakdirkan segala urusan, rejeki, dan ajal untuk waktu satu tahun. Biasanya Lilatul Qadar ini jatuh pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan, sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan dalam hadis berikut:
“Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan” (HR. Bukhari No. 2017).
Malam-malamnya Paling Dicintai Rasulullah SAW
Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadan
Malam di 10 hari terakhir Ramadan adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW. Bahkan pada 10 hari terakhir ini, kesungguhan Rasulullah SAW dalm beribadah kian meningkat dan melebihi kesungguhan di hari-hari lainnya. Sebagaimana disampaikan dalam dua hadis berikut ini:
Dari sahabat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata,“Dulu Rasulullah SAW bersungguh-sungguh (beribadah) di 10 hari terakhir (Ramadan), melebihi kesungguhannya beribadah di selain hari tersebut” (HR. Muslim dan Ahmad).