URtainment

Rapid Test Kurang Efektif, Anies Baswedan Bangun Lab BSL 3 untuk Tes Swab

Eronika Dwi, Senin, 30 Maret 2020 18.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rapid Test Kurang Efektif, Anies Baswedan Bangun Lab BSL 3 untuk Tes Swab
Image: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020). (Dok. Humas Pemprov DKI)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana lakukan tes masif di Jakarta. Namun, bukan melalui rapid test melainkan dengan membangun laboratorium (lab) bio safety level (BSL) 3 untuk melakukan tes masif dari hasil swab. Hal itu siapkan Anies karena menurutnya rapid test kurang efektif, cara yang paling akurat adalah dengan swab.

"Yang paling akurat dengan menggunakan swab, ya kita tingkatkan kemampuan tes. Kita (Pemprov DKI) sedang ngebut ngebangun lab BSL 3, bio safety lab level 3," kata Anies Baswedan yang dikutip dari wawancara dengan Deddy Corbuzier di Youtube, Senin (30/3).

Lab BSL 3 tersebut dibangun untuk dapat melakukan pengetasan secara masif terhadap ribuan orang di Jakarta melalui hasil swab setiap harinya.

"Supaya kita bisa melakukan testing dalam jumlah ribu (perhari), itu harus dikerjakan," lanjutnya.

Mengani kapan selesainya, Anies Baswedan berharap Lab BSL 3 tersebut sudah bisa selesai dan siap digunakan minggu depan.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah selesai, lab nya sudah siap. Nanti kalau sudah siap saya umumin sekalian. Sekarang sudah dikerjain," jelasnya.

Diketahui saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki level laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) level BSL 2 plus yang sudah bisa meneliti hasil tes swab, namun kapasitasnya masih terbatas. Maka dari itu Pemprov DKI bergerak cepat membangun lab BSL 3 agar bisa melakukan pengetasan swab dalam jumlah yang lebih banyak.

Nantinya, siapa saja yang dites akan dilihat dari peta. Hal paling penting alat swabnya itu sendiri harus ada karena alatnya sendiri. Lalu, transporternya juga harus ada karena selesai diswab langsung ditutup rapat kemudian dibawa ke lab.

"Ada petanya tentu siapa yang dites. Cuma untuk melakukan itu alat swabnya harus ada karena swabnya itu alatnya sendiri. Memang banyaknya dari China. Kedua transporternya, karena selesai diswab tutup rapat kemudian dibawa ke lab," lanjutnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait