URtainment

Rating Drakor Racket Boys Merosot Tajam Usai Diprotes Netizen Indonesia

Shelly Lisdya, Sabtu, 19 Juni 2021 17.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rating Drakor Racket Boys Merosot Tajam Usai Diprotes Netizen Indonesia
Image: Drama Korea Racket Boys (@racketboys_sbs/Instagram)

Jakarta - Aksi netizen Indonesia membuat rating drama Racket Boys anjlok dan mendapat bintang 2.2 dari skala 10 di situs Internet Movie Database (IMDb) hingga Sabtu (19/6/2021) sore.

Penyerangan netizen dipicu karena episode kelima drama yang dibintangi oleh Tang Joon-Sang dan ditayangkan di Netflix pada Senin, 14 Juni 2021 dinilai telah menghina Indonesia. 

Dalam episode tersebut diceritakan tim bulu tangkis sekolah menengah anak laki-laki di Haenam, sebuah daerah kecil di Korea Selatan tengah melakukan perjalanan ke Jakarta untuk kompetisi internasional. 

Kemudian pelatih Han Se Yoon mengecam pihak penyelenggara kompetensi lantaran memberikan hotel yang tidak bagus dan pelayanan buruk.

Tak hanya itu saja, pelatih Han Se Yoon juga mengeluhkan fasilitas kamar hotel, bahkan memaksa Timnas Korea Selatan berlatih di sebuah tempat tanpa pendingin udara, sementara Timnas Indonesia bisa berlatih di lokasi pertandingan.

Pelatih tim Korea Selatan bahkan mencurigai tim Indonesia berkonspirasi melawan pemain bintang mereka dan mengklaim bahwa tim Indonesia ingin menang melawannya, apa pun yang dilakukan. 

Penghinaan lain yang disebut netizen adalah ketika Timnas Indonesia kalah telak dari Korea Selatan, suporter Indonesia menyoraki dan mengejek Han Se Yoon yang berjalan melewati bangku penonton.

Episode tersebut membuat penonton Racket Boys dan netizen Indonesia lainnya turun ke media sosial dengan mengkritik pihak stasiun televisi SBS.

"Tentang prasangka anak raket tentang Indonesia, saya merasa sedikit terluka tbh. Sebagai orang Indonesia yang menonton dan mendukung bulutangkis sendiri, saya sekarang penonton bulu tangkis Indonesia super keras, tapi setahu saya kita tidak melakukan itu kepada atlet dari negara lain," tulis akun Twitter @maysdramas.

"Racket Boys eps 5 menggambarkan Indonesia: Penginapannya jelek. Mau menang dgn segala cara. Menempatkan tim Korea latihan di GOR tua tanpa AC. Sedangkan tim Indonesia latihan di lokasi pertandingan. Yg paling ngeselin, di final, pemain Indonesia dibantai 9-21, 7-21," tambah @ainurohman.

"Apakah saya satu-satunya pemberitahuan dengan bagaimana Racket Boys menggambarkan pertandingan mereka di Indonesia tidak disambut? Seperti yang dikatakan pelatih "Kamarnya berantakan, mereka berlatih di stadion yang bagus sementara kami dipaksa berlatih di tempat kumuh tanpa AC" Asisten pelatih mengatakan itu bukan pertama kalinya," tambah netizen lainnya.

Di bagian komentar di postingan Instagram @sbsdrama.official meminta maaf secara resmi yang ditulis dalam Bahasa Indonesia.

“Kami dari tim produksi Racket Boys ingin menyampaikan permintaan maaf kami terkait pertandingan yang ditayangkan di episode lima, kami tidak bermaksud merendahkan negara, pemain, atau penonton tertentu. Meski begitu, kami mohon maaf atas sejumlah adegan yang menyinggung perasaan penonton kami yang berasal dari Indonesia. Kami akan memantau dengan cermat untuk episode berikutnya," tulisnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait