URtrending

Resmi! Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1441 H pada Minggu 24 Mei

Nunung Nasikhah, Jumat, 22 Mei 2020 19.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Resmi! Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1441 H pada Minggu 24 Mei
Image: Sidang Isbat Idul Fitri 1441 H. Sumber: YouTube/Kementerian Agama

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menggelar sidang isbat petang ini (22/5/2020). Sidang tersebut menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriah atau Idul Fitri, yang jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.

Proses penentuan awal Syawal oleh Kemenag ini menggunakan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal bulan Hijriah.

Hal tersebut seperti diatur di dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

“Sidang isbat menyatakan bahwa 1 Syawal tahun 1441 Hijriyah jatuh pada hari Ahad atau hari Minggu tanggal 24 Mei 2020,” kata Menteri Agama Fahrul Razi melalui live streaming YouTube Kemenag RI.

Fahrul Razi mengatakan, penetapan 1 Syawal tersebut didasarkan pada informasi itu telah dikonfirmasi dengan laporan sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah tidak kurang dari 80 orang di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia.

“Dari 80 titik semua melaporkan tidak melihat hilal sebagaimana yang dilaporkan oleh direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah,” ucap Fahrul Razi.  

“Oleh karenanya dengan dua hal tadi itu yakni hisab dan lalu kemudian laporan melihat hilal tidak melihat hilal, karenanya sidang isbat secara bulat menyatakan bahwa 1 tahun 1441 Hijriyah jatuh pada hari Ahad atau Minggu tanggal 24 Mei 2020,” tegasnya lagi.

Ia juga mengatakan bahwa dalam melaksanakan sidang isbat, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dengan berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan melibatkan ormas-ormas Islam Indonesia.

“Dalam melaksanakan sidang isbat penentuan hari raya agama selalu menggunakan dua metode yang selama ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain yaitu metode hisab atau dengan cara perhitungan dan yang kedua metode ruqyah dengan cara melihat langsung keberadaan hilal,” ucapnya.

“Dua metode hisab dan kedua rukyatul hilal untuk di pahami bersama bahwa dua metode ini bukanlah dua metode yang diperhadapkan atau saling dibenturkan. Keduanya adalah metoda yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Keduanya sama pentingnya,” jelasnya.

Fahrul Razi juga mengatakan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Agama sejak dulu selalu menggunakan kedua metode tersebut karena saling melengkapi satu sama lain.

“Tentu kita berharap mudah-mudahan dengan hasil sidang isbat ini seluruh umat Islam akan ber hari raya Idul Fitri tahun ini secara bersama-sama dan mudah-mudahan ini adalah timbul cerminan dan kebersamaan umat Islam di Indonesia,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait