URnews

RI Jadi Presidensi G20, Sri Mulyani: Ada 3.000 Lapangan Kerja Baru

Itha Prabandhani, Sabtu, 13 November 2021 16.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
RI Jadi Presidensi G20, Sri Mulyani: Ada 3.000 Lapangan Kerja Baru
Image: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Sri Mulyani/Instagram)

Jakarta – Indonesia akan secara resmi memegang peran presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang. Dengan peran tersebut, sejumlah manfaat akan diperoleh Indonesia, salah satunya adalah terbukanya lapangan kerja baru.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat menjadi presidensi negara-negara G20, Indonesia akan turut serta mengambil kebijakan penting dunia, bisa menciptakan lapangan kerja, hingga meningkatkan konsumsi masyarakat. Menkeu mengungkapkan, setidaknya ada 3.000 lapangan pekerjaan baru yang terbuka dari presidensi G20.

G20 merupakan forum yang merepresentasikan 80 persen ekonomi dunia (PDB), 75 persen volume perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.

"Dengan demikian, G20 yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa memiliki peran strategis dan signifikan dalam menentukan perkembangan perekonomian dunia," tulis Sri Mulyani seperti dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (12/11/2021). 

Lebih lanjut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, secara total, presidensi juga akan berkontribusi pada PDB Indonesia sebesar 533 juta dollar AS.

"Apa artinya? Ini potensi yang sangat baik karena akan membuka 3.000 lapangan pekerjaan, dan meningkatkan konsumsi domestik sebesar 119,2 juta dollar AS," lanjutnya.

Selain itu, presidensi G20 dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan keberhasilan dalam menangani pandemi dan melakukan reformasi struktural untuk membangun pondasi ekonomi yang lebih kuat dan baik.

Sebagai tuan rumah presidensi G20 tahun 2022, Indonesia akan mengangkat isu pemulihan ekonomi yang tidak merata di dunia sebagai salah satu topik utama.

"Hal ini merepresentasikan global leadership dari Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam tataran dunia," ujar Sri Mulyani.

Selain itu, G20 akan menjadi forum internasional yang berperan penting dalam menyusun standar, prinsip, dan panduan kebijakan untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi di dunia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait