URnews

Ria Ricis Dituding Monetisasi Kematian Sang Ayah, Ini Kata Pengamat

Nivita Saldyni, Senin, 7 Juni 2021 17.32 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ria Ricis Dituding Monetisasi Kematian Sang Ayah, Ini Kata Pengamat
Image: Ria Ricis. (Instagram @riaricis1795)

Jakarta - YouTuber Ria Ricis tengah jadi sorotan usai memposting sejumlah video di YouTube Ricis Official berkaitan dengan sang ayah, Sulyanto yang meninggal dunia pada Jumat (4/6/2021) lalu. Berbagai kritik tajam disampaikan netizen untuk Ricis karena diduga telah mendulang traffic dan adsense dari kepergian sang ayah.

Merespons hal tersebut, Pemerhati Komunikasi Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia, Dr Firman Kurniawan pun memberikan tanggapannya. Kepada Urbanasia, Firman menduga netizen geram karena Ricis menjadikan kenangan atas kepergian ayahnya itu sebagai suatu objek.

"Kata kunci dari mbak 'memonetisasi' ya? Nah itu sebetulnya sudah mengandung jawaban," kata Firman ketika dihubungi Urbanasia lewat telepon, Senin (7/6/2021).

"Jadi kalau sekadar dijadikan konten untuk mengenang betapa bapaknya ini sangat menyenangkan, bapaknya ini pribadi yang membuat dia berkembang, itu nggak masalah kan? Dalam rangka mememori kenangan bersama orang tuanya, it's ok. Nah publik sepertinya merasa keberatan ketika itu masuk yang namanya objektivikasi. Kenangan itu dijadikan objek, peristiwa meninggalnya orang tua dijadikan jalan atau untuk menghasilkan uang. Itu tadi, yang Mbak sebut sebagai monetisasi," jelasnya lebih lanjut.

Menurut Firman, tidak setiap hubungan atau sesuatu yang menarik patut dimonetisasi atau diobjektivikasi. Seperti misalnya, kepergian ayah kandung Ricis yang dijadikan beberapa konten di YouTube Ricis Official.

"Tidak setiap hubungan atau sesuatu yang menarik itu patut untuk dimonetisasi atau diobjektivikasi. Nampaknya di sinilah letak keberatan publik, yang masih etis," imbuhnya.

Jika kita lihat sebenarnya bukan hanya Ricis yang menjadikan orang terdekatnya yang telah meninggal sebagai konten. Namun yang menjadi sorotan adalah munculnya adsense di konten-konten duka cita tersebut. 

"Jadi dari sisi daya tarik mungkin banyak artis yang misalnya pasangannya meninggal atau orang tuanya meningal atau sahabatnya meninggal dan dijadikan konten, dan publik ikut terlarut akhirnya simpati. Tapi ketika relasi itu kemudian diobjektivikasi, artinya sekedar disejajarkan dengan benda, dianggap sebagai sumber penghasilan, kok rasanya etiket kita dengan tak merasa itu sebagai kepantasan.  Itu yang terjadi," jelasnya panjang lebar.

Bagaimana soal banyaknya iklan di konten duka terkait kepergian sang ayah di YouTube Ricis?

1622887741-Ria-Ricis-di-Makam-Sang-Ayah-1.jpgSumber: Ria Ricis di Makam Sang Ayah. (Instagram @riaricis1795)

Selain Firman, pegiat media sosial, Darmansyah juga memberikan tanggapannya. Kepada Urbanasia, Darmansyah mengatakan bahwa ia menilai apa yang dilakukan Ricis bukan untuk mendapatkan untung dari iklan.

"Saya selaku pegiat media sosial menilai konten yang dibuat oleh Ria Ricis bukanlah tujuannya untuk mendapatkan untung dari iklan," kata Darmansyah saat dikonfirmasi, Senin (7/6/2021).

"Masa iya sih, seorang anak tega membuat konten YouTube tentang bapak atau ibunya yang wafat hanya untuk mendapatkan keuntungan dari iklan?" imbuhnya.

Darmansyah mengatakan, bisa saja konten-konten ini hanya dijadikan dokumentasi pribadi. Sehingga ia menilai konteks duka yang dibuat Ria Ricis tentang wafatnya sang ayah tidak ada masalah. 

"Menurut saya konten duka yang dibuat Ria Ricis tentang wafatnya sang ayahandanya tidak ada masalah. Konten tersebut, bisa saja dibuat Ria Ricis di akun YouTubenya sebagai dokumentasi pribadi yang tujuannya untuk mengenang sang ayah," ungkapnya.

Darmansyah menambahkan, iklan memang selalu muncul di setiap konten Ria Ricis. Darmamsyah mengatakan hal ini karena akun YouTube Ria Ricis banyak pengikutnya. 

"Adapun soal iklan yang muncul di konten video Ria Ricis tentang ayahnya yang meninggal, memang setiap konten video Ria Ricis selalu ada iklan yang muncul. Iklan tersebut muncul karena akun YouTube Ria Ricis banyak pengikutnya. Atau akun YouTube Ria Ricis tersebut, terdaftar sebagai akun yang bekerja sama dengan pihak YouTube sebagai akun untuk menampilkan iklan-iklan," jelas Darmansyah.

Ria Ricis Perlu Klarifikasi

Oleh sebab itu, Firman pun menyarankan agar Ricis harus segera memberikan klarifikasi. Apalagi, menurut Firman, Ricis adalah salah satu orang paling berduka di tengah kepergian ayahnya itu.

"Kalau saya, (Ria Ricis) memberikan penjelasan. Saya yakin Ria Ricis adalah orang yang paling berduka dalam kasus meninggal bapaknya ini, selain dua kakaknya itu. Mereka bagaimanapun berduka. Nah mungkin tidak bisa berpikir jernih dalam memilih tindakannya. Sampaikan aja itu kepada publik, dan publik akan paham. Sepenuhnya, bukan tujuannya untuk menjadikan orang tua yang meninggal sebagai objek," kata Firman.

"Bagaimanapun, walaupun dianggap tidak etis, tapi pasti Ria Ricis bersedih. Publik melihatnya gak bisa dari luar, kemudian menilai 'keliatannya sedih, tapi kok jualan'. Nggak seperti itu juga. Nah itu perlu ada ngobrol, mungkin gak sengaja atau mungkin gak bisa berpikir jernih, seperti itu," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait