URnews

Ridwan Kamil Bakal Desain Ulang Islamic Center Surabaya

Nivita Saldyni, Senin, 31 Mei 2021 10.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ridwan Kamil Bakal Desain Ulang Islamic Center Surabaya
Image: Ridwan Kamil bersama Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak meninjau gedung Islamic Center Surabaya, Sabtu (29/5/2021).

Surabaya – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bakal mendesain ulang Islamic Center di Surabaya. Hal ini merupakan permintaan langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungannya ke Jabar, April 2021 lalu.

Sebagai tindak lanjut, pria yang akrab disapa Kang Emil itu langsung mendatangi gedung Islamic Center, Sabtu (29/5/2021) lalu usai bertamu ke rumah dinas Khofifah di Gedung Negara Grahadi. Bersama Khofifah dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Kang Emil meninjau ke beberapa sudut gedung dan lahan seluas 3,1 hektare tersebut.

"Kalau mendesain sesuatu harus datang ke lokasi. Saya tidak pernah mengimajinasikan sebuah bangunan tanpa melihat lokasinya. Jadi kalau persiapan hari ini survei apakah nanti lahannya luas, sempit, bentuknya kotak, segitiga, lingkaran itu harus dilihat kasat mata," kata Kang Emil dikutip dari keterangan resminya, Senin (31/5/2021).

Setelah melihat-lihat langsung, Kang Emil mengaku sudah punya bayangan untuk desain baru Islamic Center Surabaya. Ia mengatakan desain baru gedung Islamic Center Surabaya dari sisi arsitektur harus terlihat megah, terutama yang menghadap ke jalan raya.

Sehingga desain ini akan jadi magnet, dimana warga yang tadinya hanya sekadar melintas akan berhenti dan masuk. Untuk itu desain baru ini juga nantinya, kata Kang Emil harus representatif dan memenuhi ekpektasi masyarakat. 

"Gambaran arsitekturnya pokoknya akan cetar. Artinya dari jauh bahasa visualnya akan wow, bukan yang diam tapi semarak. Sehingga bisa memanggil orang yang tadinya hanya sekadar lewat namun jadi ingin masuk untuk beribadah," jelasnya.

Nah jika proses ini sudah rampung, Kang Emil mengatakan sangat memungkinkan Islamic Center bakal jadi tempat wisata religi di Surabaya. Hal ini akan sejalan dengan pengembangan yang sedang dijalankan pemerintah setempat. 

"Mungkin ini bisa jadi wisata religi, saya kira akan menambah PAD juga karena ini aset yang bisa dikembangkan," pungkasnya. 

Nah, mungkin Urbanreaders bertanya-tanya mengapa harus Kang Emil yang mendesain ulang gedung Islamic Center Surabaya. Secara formal, kata Kang Emil, hal ini merupakan hibah aset intelektual properti yang ke pada masa mendatang bisa dipakai untuk kebutuhan lelang.

"Jadi secara formal saya menghibahkan aset intelektual properti desain yang nanti bisa dipakai saat lelang," katanya.

Ia pun memastikan rekomendasi desain baru gedung Islamic Center bakal segera diberikan kepada Khofifah dalam beberapa minggu ke depan. 

Pada kesempatan yang sama, Khofifah pun mengucapkan terima kasih kepada Kang Emil. Ia pun mengungkapkan alasannya memilih Kang Emil untuk mendesain ulang Islamic Center.

"Saya dan Pak Wagub menyampaikan terima kasih dan selamat datang kepada Pak Gubernur Jabar. Pak RK (Ridwan Kamil) kan seorang arsitek, saya mohon kepada beliau untuk membantu mendesain ulang Islamic Center dan alhamdulillah beliau hadir di sini," kata Khofifah.

"Beliau arsitek, spesifik lagi, banyak masjid yang didesain oleh beliau," imbuhnya.

Ia pun mengaku banyak pihak, termasuk masyarajat yang menginginkan agar gedung itu bisa dibangun ulang sehingga lebih representatif dan up to date dari segi arsitektur. Sementera Islamic Center Surabaya sendiri sepenuhnya aset Pemda Provinsi Jatim. 

"Islamic Center (Surabaya) memang sangat banyak yang merekomendasikan untuk didesain ulang, diperluas dan ingin arsitekturnya bisa lebih update dan representatif," jelasnya.

Khofifah pun menyebut, pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 9 miliar untuk renovasi gedung Islamic Center. Namun angka tersebut, kata Khofifah bisa berubah tergantung dinamika yang terjadi.

"Sementara alokasinya Rp 9 miliar tapi bisa berubah mengikuti dinamika arsitekturnya. Pakai anggaran tahun 2021," pungkas Khofifah.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait