URtainment

Rilis Laporan Komite Kekerasan Sekolah, Kim Garam Ngaku Tak Bersalah

Shelly Lisdya, Kamis, 11 Agustus 2022 16.16 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rilis Laporan Komite Kekerasan Sekolah, Kim Garam Ngaku Tak Bersalah
Image: Kim Garam (Foto: KoreaBoo)

Jakarta - Kim Garam membagikan pernyataan resmi terkait tuduhan kekerasan dan bullying yang mengarah padanya.

Seperti diketahui, mantan anggota LE SSERAFIM, telah resmi dikeluarkan dari LE SSERAFIM, usai terlibat kontroversi bullying saat masih duduk di bangku sekolah.

Tak hanya bullying, Kim Garam juga mendapatkan tuduhan lainnya, mulai dari merokok dan minum alkohol saat masih di bawah umur, melakukan kekerasaan kepada teman sekolahnya, dipaksa pindah sekolah, dan masih banyak lagi.

Pada 10 Agustus 2022, Kim Garam merilis pernyataannya sendiri terkait tuduhan tersebut. Pertama, untuk meninjau kasus ini, dimulai ketika beberapa foto masa lalu Kim Garam sebagai mahasiswa bocor. Beberapa foto tidak menggambarkan Kim Garam secara positif. Satu, khususnya, adalah dirinya yang diduga berpose di depan papan kata-kata kotor. 

Kim Garam dituduh mengucilkan siapa pun yang tidak disukainya, serta membual tentang kekuatan intimidasinya. 

Mantan teman sekelas Kim Garam, bernama Yoo Eun Seo (nama pena), kemudian secara khusus menuduh Kim Garam melakukan kekerasan sekolah terhadapnya. Dia mengklaim bahwa komite kekerasan sekolah telah dibuka terhadap Kim Garam karena masalah tersebut. 

Akibatnya, Kim Garam diberi putusan kategori ke-5. Putusan itu sangat berat, dengan publik mengakui kategori ke-5 sebagai yang diberikan kepada mereka yang telah menggunakan kekerasan fisik pada seseorang. Dengan demikian, publik semakin menentang Kim Garam. 

Dalam pernyataan baru Garam, dia menyangkal melakukan kekerasan pada siapa pun, serta tuduhan lainnya. Dia mengaku tidak pernah membully atau mengucilkan siapa pun. Berikut pernyataannya:

Halo. Ini Kim Garam. 

Pertama, saya ingin meminta maaf. Meskipun sudah sangat larut, saya tidak memiliki kesempatan untuk membuat pernyataan. 

Memang benar aku takut mimpi itu, yang telah aku usahakan dan kejar selama ini, akan hancur karena tindakanku di masa lalu. Namun seiring berjalannya waktu, saya semakin takut dengan semua kritik yang ditujukan kepada saya. Dan jika saya diberi kesempatan, saya pasti ingin menceritakan kisah saya dengan jujur. 

1. Saya tidak pernah memukul siapa pun atau menggunakan kekerasan pada siapa pun, bahkan sekali pun

2. Saya tidak pernah dipaksa untuk pindah

3. Saya tidak pernah merokok atau mengonsumsi alkohol

4. Saya tidak pernah mengucilkan atau menindas siapa pun

5. Saya hanya seorang siswa biasa

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait