URnews

Rusia Usir Diplomat Jepang atas Tuduhan Spionase

Nivita Saldyni, Selasa, 27 September 2022 10.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rusia Usir Diplomat Jepang atas Tuduhan Spionase
Image: Bendera Rusia. (Freepik)

Jakarta - Pemerintah Rusia melalui Dewan Keamanan atau FSB menahan seorang diplomat Jepang bernama Motoki Tatsunori karena diduga melakukan aktivitas mata-mata atau spionase. 

Dalam pernyataan resmi yang dikutip Urbanasia, Selasa (27/9/2022), FSB menjelaskan bahwa Motoki merupakan Konsulat Jenderal Jepang di Vladivostok. Nantinya, Motoki bakal dideportase atau diusir dari wilayah Rusia. 

“FSB di wilayah Primorsky menghentikan kegiatan spionase Motoki Tatsunori. Diplomat Jepang itu ditahan saat menerima informasi rahasia dengan imbalan uang,” ujar FSB dalam keterangan resminya.

FSB lantas merinci sejumlah informasi rahasia yang diincar Motoki, seperti kerjasama Rusia dengan salah satu negara di kawasan Asia-Pasifik dan dampak sanksi-sanksi Barat terhadap situasi ekonomi di wilayah Primorsky bagian timur.

FSB juga menyatakan telah melayangkan protes ke Tokyo melalui saluran diplomatik. FSB bahkan menyebarkan video singkat yang menunjukkan diplomat itu mengakui pelanggaran terhadap hukum Rusia.

Sementara dikutip dari kantor berita TASS, masalah Motoki Tatsunori juga telah ditangani Kementerian Luar Negeri (MID) Rusia. Diplomat Jepang itu pun sudah dipanggil pada Senin (26/9/2022) lalu.

"Konsulat Jenderal Jepang di Vladivostok telah dinyatakan persona-non-grata untuk kegiatannya yang tidak sesuai dengan status pejabat konsuler dan melanggar kepentingan keamanan Rusia. Pria itu harus meninggalkan Rusia dalam 48 jam," bunyi pernyataan resmi MID yamg dikutip dari TASS.

Dilansir dari Japan Times, pernyataan itu telah direspons Kedutaan Besar Jepang di Rusia. Mereka turut mengajukan protes karena tak terima diplomatnya ditahan untuk diinterogasi karena dinilai melanggar Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler. 

Keputusan Rusia mengusir diplomat Jepang juga dianggap tidak masuk akal.

Sebagai informasi, kedua negara ini memang punya hubungan yang kompleks. Rusia menganggap Jepang sebagai negara 'musuh' seperti halnya semua negara Uni Eropa, Amerika Serikat, dan sekutunya termasuk Inggris dan Australia. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait