URtech

Samsung Latih Guru Kuasai Coding Agar Siswa Kuasai Programming

Afid Ahman, Rabu, 24 Februari 2021 09.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Samsung Latih Guru Kuasai Coding Agar Siswa Kuasai Programming
Image: NBC. (Foto: Samsung)

Jakarta - Sejak 2017, Samsung Electronics Indonesia menghadirkan program Samsung Innovation Campus (SIC) di lebih dari 17 SMA dan SMK di Indonesia, dengan menyuguhkan materi: Coding, Programming, AI (Artificial Intelligence), serta IoT (Internet of Things).

Program ini berperan dalam mendukung era digital, dengan fokus mempersiapkan sumber daya manusia dan mengedepankan penyediaan infrastruktur bagi lingkungan pendidikan, agar tiap elemen di dalamnya mampu beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi.

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia mengatakan kesuksesan pendidikan berbasis kompetensi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, berawal dari guru. Namun hal ini tidak mudah, mengingat jumlah guru terampil di Indonesia hanya mencapai 35% 1.

Belum lagi, teknologi dan mudahnya akses informasi di era digital berimbas pada keingintahuan siswa yang semakin beragam, dan menyebabkan siswa lebih kompetitif serta interogatif terhadap gurunya. 

Untuk itulah, guru perlu memiliki keseimbangan pengetahuan teoritis dan praktis yang baik hingga dapat memberikan landasan yang kokoh terhadap apa yang mereka ajarkan.

"Guru tak hanya harus memiliki memiliki keterampilan manual, namun juga keterampilan teknologi. Kompetensi guru di bidang teknologi kelak dapat membawa para siswa menjadi profesional yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang ketat dan dinamis," kata Ennita.

Bekerjasama dengan Skilvul, pada program SIC tahun ini guru terlebih dulu dilibatkan secara intensif selama 6 minggu, melalui 2 tahapan pelatihan. 

Tahap pertama merupakan tahap fasilitasi guru sekaligus workshop inovasi, di mana guru akan diberikan capacity building untuk meningkatkan kemampuannya memfasilitasi proses pembelajaran daring serta pemahaman tentang proses inovasi.

Selain itu, guru juga diberikan pembekalan, mulai dari cara menentukan ide inovasi, pembuatan prototipe hingga pengenalan User Interface (UI) dan User Experience (UX). 

Pada tahap kedua, guru mendapatkan workshop tentang coding, di mana mereka berkesempatan mendalami pengetahuan coding dasar (front-end web development) agar mampu mengembangkan aplikasi web pertama mereka. Materi yang diajarkan yakni: HTML, CSS, Javascript dan juga desain web.

Tak hanya mendapatkan pengalaman dan gambaran tentang coding dan programming, pengetahuan dasar yang diperoleh guru dari program SIC dapat digunakan untuk membantu siswa mengembangkan produk dalam proyek bersama di tahapan pelatihan selanjutnya.

“Kami berharap, program SIC bisa memperkuat kapasitas guru dalam memfasilitasi program pendidikan, khususnya di bidang informasi dan teknologi. Dan yang terpenting, para guru semakin memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas siswa dalam menghadapi pasar kerja era industri 4.0”, tutup Ennita.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait