URnews

Satu-satunya di Jatim, Mobil Edukasi Tunanetra Ada di Malang

Nunung Nasikhah, Kamis, 9 Juli 2020 09.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Satu-satunya di Jatim, Mobil Edukasi Tunanetra Ada di Malang
Image: Mobil JANETA. Sumber: Dinas Kominfo Jatim

Malang - 'Janeta' Mobile Unit merupakan salah satu inovasi yang belum lama ini diciptakan oleh Unit pelaksana teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang.

'Janeta' sendiri merupakan singkatan dari 'Jasa Netra'. Inovasi ini berwujud sebuah unit mobil keliling yang bertugas menjangkau para disabilitas netra beserta keluarganya untuk diberi layanan rehabilitasi secara langsung.

Kepala UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang, Firdaus Sulistijawan mengatakan, Janeta Mobile Unit tersebut merupakan satu-satunya yang ada di wilayah Jawa Timur.   

“Janeta Mobile Unit adalah salah satu inovasi Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Malang dengan sasaran keluarga distra (disabilitas netra) dan kaum netra yang ada di Malang yang tidak tertampung di UPT," kata Firdaus, seperti dikutip dari Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur (9/7/2020).

Firdaus  menambahkan, tim Janeta Mobile Unit ini akan mendatangi kaum netra di wilayah Jawa Timur khususnya Malang untuk memberi aksesibilitas edukasi dan akses kesehatan.

Layanan tersebut diberikan karena menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) mengenai Potensi Desa tahun 2018, terdapat 5987 Desa atau Kelurahan yang warganya menyandang disabilitas netra.

Dari jumlah tersebut, minimal 10 desa atau kelurahan per kabupaten atau kota yang mempunyai penduduk dengan disabilitas netra.

Data tersebut tentunya menjadi Pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memberikan layanan rehabilitasi yang bermanfaat bagi warganya.

"UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang adalah Unit Pelaksana Teknis milik Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang memberikan layanan rehabilitasi dalam panti bagi disabilitas netra di Jawa Timur dengan kuota 105 klien dan angka kelulusan 20 klien per tahun," pungkas Firdaus.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait