URguide

Sebelum Terlambat, Ketahui Dulu Dampak Buruk Sering Prank Anak

Nivita Saldyni, Selasa, 25 Agustus 2020 15.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sebelum Terlambat, Ketahui Dulu Dampak Buruk Sering Prank Anak
Image: Ilustrasi mendidik anak. (Freepik)

Jakarta - Fenomena prank sudah terjadi dimana-mana, bahkan di Indonesia. Sasarannya pun bukan hanya orang dewasa namun juga anak-anak loh, Urbanreaders.

Tindakan yang dilakukan dengan sengaja kepada seseorang sebagai suatu candaan, bahkan untuk mengolok-olok ini belakangan sering terjadi pada anak-anak. Para orang dewasa sering kali menyorot kelucuan dan kepolosan anak-anak yang diprank hanya demi mendulang engagement sebuah konten di media sosial.

Menanggapi fenomena prank terhadap anak, Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., mengaku prihatin.   

"Sebetulnya cukup prihatin ya karena anak seperti menjadi obyek saja," kata Vera kepada Urbanasia, Selasa (25/8/2020).

Menurutnya, kelucuan anak-anak seharusnya tidak dijadikan objek meskipun hanya untuk lucu-lucuan semata.

"Anak pada dasarnya memang lucu secara alamiahnya tapi bukan berarti dapat dijadikan obyek untuk lucu-lucuan atau bahkan dijadikan komoditas," lanjutnya.

Lalu, apa sih bahayanya melakukan prank dan membuat hati anak terluka lewat tindakan-tindakan serupa? Menurut Vera, hal ini berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Sebab tumbuh kembang mereka sangat dipengaruhi oleh apa yang dia lihat, didengar, dan juga dialami di lingkungan sekitarnya guys.

"Anak bisa jadi bingung karena belum paham apa yang terjadi, anak bisa belajar bahwa 'ngerjain' orang itu adalah hal yang biasa, anak akan merasa dibohongi sehingga hilang kepercayaan pada orang-orang sekitarnya dan anak yang memang peniru ulung bisa meniru apa yang dilakukan orang lain terhadap dirinya," jelas Vera panjang lebar.

Untuk itu, daripada melukai hati anak-anak dengan melakukan prank terhadap mereka, Vera mengimbau agar orang dewasa tak lagi menjahili anak-anak apalagi menjadikan mereka objek candaan.

"Sebaiknya cari cara lain yang tidak mencederai emosi anak. Buat anak sesaat sebelum tahu itu prank, emosinya nyata kan dan tentu membekas," tutup Vera.

Nah jangan sampai niat kamu untuk membagikan momen berharga bersama anak berubah menjadi malapetaka hanya karena prank yang membuat emosi anak terluka, ya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait